Menhub Berikan Insentif ke Maskapai Domestik

Rabu, 12 Februari 2020 – 23:46 WIB
Bandara Radin Inten II Lampung. Foto: Kemenpar

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menyiapkan skema pemberian insentif kepada maskapai agar tetap bisa bertahan di tengah-tengah dampak wabah virus corona.

“Penerbangan bisa ‘survive’ (bertahan) hotel bisa survive, dan akhirnya kesempatan tidak bekerja itu tidak terjadi. Kan kita dengar tadi yang di China, mereka dirumahkan. Nah harapan kita, itu tidak terjadi,” kata Menhub usai rapat dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio dan operator penerbangan di Jakarta, Rabu.

BACA JUGA: Pemerintah Dorong Maskapai Beri Diskon untuk Tiga Destinasi Wilayah Ini

Pemberian insentif itu sesuai dengan arahan Presiden Jokowo, di antaranya pengurangan kewajiban maskapai dalam menyetor Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), pemangkasan tarif mendarat (landing fee).

“Katakanlah mengenai maskapai yang harus membayar PNBP, akan kita kurangi. Terus dari Angkasa Pura 1, Angkasa Pura 2, landing fee-nya dikurangi, sewa ruangannya mungkin ada diskon,” katanya.

BACA JUGA: Ini Jadi Peluang Baru Bagi Bandara Soetta Memperluas Konektivitas Penerbangan

Dia menyebutkan upaya ini harus dilakukan bersama antara operator bandara, maskapai, perhotelan yang sama-sama harus memberikan insentif.

Menhub juga akan memberikan kemudahan, kemudian memberikan tarif-tarif yang lebih murah ke tiga destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan China, seperti Bali, Manado, Kepulauan Riau.

BACA JUGA: Antrean Inden Suzuki Jimny Sampai 10 Tahun, SIS Setop Pemesanan

“Empat, menganjurkan hotel juga memberikan tarif-tarif yang lebih baik. Kelima, kita ditugaskan untuk membuat kegiatan-kegiatan di tempat tujuan destinasi supaya daerah-daerah itu tetap ramai,” katanya.

Selain itu, Budi menyebutkan, terdapat pengurangan frekuensi penerbangan dari ke China sebesar 30 persen.

Oleh karena itu, dia akan mengalihkan penerbangan ke Asia Selatan, seperti Pakistan, Bangladesh, dan lainnya.

“Saya minta kepada Garuda kepada Batik Lion kepada Air Asia sebaginya untuk mencari konektivitas ke Asia Barat,” katanya.

Sementara itu, Budi mengatakan, tidak ada pengurangan frekuensi untuk pengiriman kargo melalui kapal laut.

“Satu, kita membuka selebar-lebarnya kesempatan logistik atau kargo dan sampai saat ini kapal tidak berkurang sampai saat ini. Jadi yang bisa kita lakukan memberikan suatu pelayanan yang baik kepada mereka dan tetap membuka kepada dari dan ke China,” katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler