jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek progres pembangunan Bandara Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (24/1).
Bandara IKN akan digunakan untuk mendukung pelayanan kegiatan pemerintahan, dan konektivitas di sana.
BACA JUGA: Tolak IKN, Anies Bakal Alokasikan Anggarannya untuk Sejahterakan Guru Honorer
Bandara yang berjarak 23 kilometer (km) dari titik 0 IKN dan 120 km dari Balikpapan itu, mempunyai luas terminal 7.350 meter persegi (m2) dan luas area bandara 347 hektare.
Runway bandara tersebut sepanjang 3.000 meter dan lebar 45 meter, yang dapat didarati pesawat berbadan besar, seperti tipe Boeing 777-3000ER dan Airbus A380.
BACA JUGA: PNS & PPPK Perlu Tahu 5 Fase Pemindahan Ibu Kota Negara ke IKN, Agar Tidak Kaget
Menhub Budi menargetkan uji coba Bandara Nusantara di IKN itu dilakukan pada Juli 2024 mendatang.
"Hari ini, kami melihat pembangunan bandara berjalan dengan baik. Bulan Juli diperkirakan sudah selesai untuk kita ujicobakan," kata Menhub Budi melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (24/1).
BACA JUGA: Sebagian Peserta Lulus Seleksi CPNS 2024 & PPPK Langsung Dikirim ke IKN
Menhub Budi menjelaskan mulai Januari hingga Juli 2024, akan dilakukan pekerjaan konstruksi dan persiapan operasi.
Dia juga menyebut proses pembangunan bandara juga akan dipercepat dengan penambahan alat, waktu kerja, serta penyelesaian terkait lahan.
Selepas mengecek bandara, Menhub Budi juga meninjau bakal lokasi pembangunan kereta otonom atau automated rail transit (ART) di IKN.
"Kereta otonom atau ART nanti akan berada di kawasan Sumbu Barat dan Sumbu Timur. Ditargetkan pada bulan Agustus sudah bisa kita gunakan sebagian rutenya," ujar Menhub Budi.
Pembangunan rute ART akan dilakukan dalam dua fase.
Untuk satu set kereta terdiri atas dua gerbong, berkapasitas total 324 penumpang.
ART berkecepatan operasional 40 km/jam dan berkecepatan maksimal 70 km/jam.
Kereta tersebut menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi