Menhub: Kerja Riil yang Dirasakan Masyarakat

Rabu, 24 Agustus 2016 – 13:53 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya (kanan) berbincang dengan Direktur Utama Jawa Pos Group (JPG) Suhendro Boroma dan sejumlah jajaran pimpinan JPG lainnya di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (23/08/2016). Foto: Imam Husein/Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, dirinya bekerja berdasar program prioritas yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, yang tertuang dalam Nawa Cita.

Poin pertama Nawa Cita, kata Budi Karya Sumadi, intinya adalah bagaimana agar masyarakat merasakan kehadiran negara.

BACA JUGA: Krama Yudha Cetak Rekor Selama GIIAS 2016

“Presiden kita sangat simple, tapi memberikan landasan yang kuat bagi perubahan bangsa ini. Nawa Cita itu sederhana, tapi implementasinya memang tidak sederhana. Itu tantangan, bagaimana negara terasa hadir di tengah-tengah masyarakat,” ujar Budi Karya Sumadi, saat menerima beberapa pimpinan media massa Jawa Pos Group, yang dikomandani Direktur Utama Jawa Pos Group (JPG) Suhendro Boroma di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (23/8).

Dalam bidang perhubungan, menghadirkan negara di tengah masyarakat, lanjut Budi, berarti harus membangun infrstrktur pelabuhan, bandara, kereta api, dan sarana-sarana pendukung lainnya.

BACA JUGA: 11 Hari, 16 Ribu Mobil Terjual di GIIAS

Budi yang kini nonaktif sebagai Dirut PT Angkasa Pura II (Persero) itu mengatakan, pembangunan infrastruktur dimaksud akan sangat mendukung program andalan pemerintahan Jokowi-JK lainnya, yakni menggenjot kunjungan wisatawan asing.

Dia membri contoh pengembangan Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado. Di saat kunjungan wisatawan membludak, maka dia langsung membuat keputusan cepat. “Saya langsung minta penerbangan 24 jam (di bandara Sam Ratulangi, red),” ujar Budi.

BACA JUGA: Perumahan Harga Rp 1 Miliar Laris Manis

Banyak hal disampaikan Budi dalam pertemuan hangat itu. Mulai masalah menggeliatnya wisatawan di Labuan Bajo, NTT, setelah dikembangkannya Bandara Komodo. Juga bandara di Balikpapan, Bandara Silangit di Siborong-borong untuk mendongkrat jumlah kunjungan wisatawan di Danau Toba, pengembangan bandara di Jogjakarta, dan Semarang, dan beberapa rencana strategis lainnya.

“Semua merupakan tugas-tugas menantang, yang harus dikerjakan secara riil agar masyarakat merasakan langsung kehadiran negara,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Suhendro Borama mengatakan, maksud kedatangannya semata untuk silaturahmi. Namun, tak lupa Suhendro menyampaikan apreasiasi atas gebrakan Budi saat masih aktif sebagai Dirut AP II.

Suhendro menyebut Terminal III Ultimate Bandara Soekarno-Hatta cukup megah, bahkan fasilitasnya mengalahkan bandara di beberapa negara lain di dunia. Megah, membanggakan.

“Terminal III Bandara Soekarno-Hatta merupakan sesuatu yang membanggakan bangsa ini. Kami akan tunggu langkah-langkah berikutnya dari Bapak Menteri yang bisa membanggakan bangsa ini, kami akan memberikan dukungan,” ujar Suhendro. (sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... FAKTA! Harga Rokok Diusulkan Naik, Harga Cengkih Turun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler