jpnn.com, ALOR - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau Pelabuhan Kalabahi di Kabupaten Alor dan Pelabuhan Laurentius Say di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat, dan menginstruksikan layanan Kapal Tol Laut terus dioptimalkan.
“Kapal Tol Laut hadir untuk memastikan distribusi logistik dapat menjangkau daerah terpencil dan terluar seperti Alor, Maumere, dan daerah lainnya secara berkelanjutan,” kata Menhub Budi Karya dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Jumat.
BACA JUGA: Menhub Minta Muatan Balik Tol Laut Terus Dioptimalkan
Untuk mengoptimalkan Kapal Tol Laut, menurut dia, antara melalui percepatan waktu sandar dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya dengan menambah fasilitas pelabuhan dan mengoptimalkan pemanfaatan layanan digital yang dikembangkan Kemenhub dengan BRI.
“Keberadaan Kapal Tol laut sudah menjadi kebutuhan masyarakat NTT. Dengan mempercepat waktu, pergerakan kapal akan lebih cepat, biaya lebih efisien, dan mencegah keterlambatan kedatangan kapal. Yang tadinya satu trayek bisa 14-20 hari, bisa dipangkas menjadi 10 hari,” ujar Menhub.
BACA JUGA: BRI dan Kemenhub Atur Strategi Memudahkan UMKM Menggunakan Tol Laut
Terkait pemanfaatan layanan digital, Menhub menjelaskan kerja sama antara Kemenhub dengan Bank BRI telah mengintegrasikan aplikasi Sitolaut dengan layanan perbankan digital dari BRI.
“Ini adalah upaya kita untuk menjangkau end user atau pedagang terkecil (UMKM) yang berada di daerah yang dilayani oleh rute tol laut. Mereka bisa pesan barang langsung, semudah kita memesan makanan melalui aplikasi digital. Ini akan menghindari monopoli dari pihak-pihak tertentu yang membuat harga-harga barang dari tol laut ini tidak kompetitif,” katanya.
BACA JUGA: Kemenhub Tambah 4 Trayek Baru Tol Laut
Selain itu Menhub juga meminta untuk membagi peran antara kapal-kapal swasta komersial dengan kapal tol laut bersubsidi.
“Kita juga harus memberikan dukungan agar kapal-kapal swasta bisa lebih kompetitif. Dengan adanya kapal bersubsidi, kita tidak menghilangkan yang komersial. Kapal komersial turut melayani distribusi logistik, sehingga kapal-kapal bersubsidi bisa melayani ke tempat-tempat lainnya yang lebih membutuhkan,” katanya.
Pelabuhan Kalabahi, Alor saat ini melayani trayek tol laut yaitu T-14, dengan trayek: Tanjung Perak-Larantuka-Lembata-Kalabahi-Tanjung Perak.
Menhub juga meminta jajarannya bersama operator kapal untuk terus mengoptimalkan muatan kapal perintis bersubdisi yang yang melayani angkutan penumpang maupun barang dan meminta pemerintah daerah untuk mengoptimalkan komoditi lokal sebagai upaya meningkatkan muatan balik.
“Saya apresiasi di Pelabuhan Maumere ini sudah ada muatan balik yang sama banyaknya dengan muatan datang. Ini bisa jadi contoh pelabuhan-pelabuhan lainnya,” ujar Menhub.
Ia berharap kedepannya semakin banyak rute-rute perintis dapat meningkat menjadi rute komersial.
“Kami terus mendorong pemerintah daerah dan operator kapal dalam hal ini PT Pelni, untuk bersama-sama memikirkan upaya mengoptimalkan muatan kapal-kapal perintis ini,” tutur Menhub.
Saat ini Pelabuhan Laurentius Say Maumere melayani tiga rute kapal perintis yaitu: Pertama, R29 dengan rute: Laurentius Say/Maumere-Palue-Maurole-Marapokot-Reo-Labuan Bajo-Bima-Benoa-Bima-Labuan Bajo-Reo-Marapokot-Maurole-Palue-Laurentius Say/Maumere.
Kedua, R30 dengan rute: Laurentius Say/Maumere-Marapokot-Reo-Bonerate-Selayar-Makassar-Selayar-Bonerate-Reo-Marapokot-Laurentius Say/Maumere.
Ketiga, R31 dengan rute: Laurentius Say/Maumere-Pemana-Batuata-Banabungi/Pasarwajo-Wakatobi-Kendari-Kolonedale-Kendari-Wakatobi-Banabung/Pasarwajo-Batuata-Pemana-Laurentius Say/Maumere.
Turut hadir dalam tinjauan tersebut, Bupati Alor Amon Djobo, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo dan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Capt. Mugen Sartoto. (ant/dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Adil