jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah saat ini tengah mempercepat proses penyelesaian pembangunan bandar udara di Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah.
Upaya ini dilakukan mengingat keberadaan bandara menjadi solusi bagi masyarakat setempat yang membutuhkan transportasi lebih cepat dan efisien.
BACA JUGA: Buru Perampok Toko Emas, Polisi Bakal Kuras Sebuah Rawa di Desa Ujong Kalak
Bandara ini juga strategis untuk pembangunan ekonomi, pertahanan dan keamanan, penyelenggaraan pemerintahan, serta pengembangan pariwisata.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengutarakan hal tersebut menanggapi permintaan masyarakat Banggai Laut.
BACA JUGA: Otak Pelaku Pembunuhan Sadis Abdie Hakim Diringkus, Begini Pengakuannya
“Bandara ini juga dapat meningkatkan aksesibilitas antarpulau dan mampu mengembangkan potensi pariwisata,” kata Budi Karya, Jumat, (20/11) di Jakarta.
“Untuk itu akan dipertimbangkan, dipercepat sesuai dengan rencana yang telah disusun."
BACA JUGA: Kemenhub Minta Pembangunan Fasilitas Penunjang Terminal Tirtonadi Perhatikan Kualitas
Masyarakat Banggai Laut yang diwakili Ridaya Laodengkowe telah menyampaikan permohonan kepada Menteri Perhubungan untuk mempercepat pembangunan bandara tersebut.
Menurut dia, pemerintah daerah telah memberikan dukungan anggaran dalam bentuk pengadaan tanah.
Adapun pembangunan bandara, menjadi domain pemerintah pusat.
Ridaya menjelaskan, Banggai Laut terdiri atas pulau-pulau, sehingga adanya bandara akan mempercepat akses ke wilayah ini.
Saat ini, masyarakat Banggai Laut butuh waktu delapan jam perjalanan dengan kapal laut menuju bandara terdekat di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai.
Ridaya juga menyampaikan usulan berupa pembangunan dermaga ferry di tiga pulau yakni Bangkurung/Bangkulu, Labobo, dan Salue/Bokan.
Dermaga ini akan mempermudah lalu lintas orang, kendaraan, dan barang di wilayah setempat.
Saat ini masyarakat Banggai Laut masih kesulitan mengangkut mobil dan kendaraan berat ke berbagai pulau di wilayah ini. Ekonomi pun menjadi berbiaya tinggi.
“Kalau dermaga sudah jadi, maka soal kapal ferry bisa kami sewa dari armada yg tidak terpakai dari daerah lain,” ujar Ridaya.
Menanggapi permohonan pembangunan dermaga tersebut, Menteri Budi akan mempertimbangkannya.
BACA JUGA: Kesal, Pemuda Ini Tebas Tangan Bule Australia
“Prinsipnya, pemerintah ingin masyarakat di pulau dan daerah terpencil mendapat kemudahan akses untuk melakukan mobilisasi. Ini bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah antarpulau khususnya di daerah terluar, terpencil, tertinggal dan perbatasan,” ucap Menteri Budi. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad