Menhub Puji Pak Ganjar yang Gerak Cepat Tangani Banjir di Semarang dan Sekitarnya

Senin, 08 Februari 2021 – 10:04 WIB
Menhub Budi Karya dan Gubernur Ganjar Pranowo saat memeriksa stasiun kereta api. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendampingi Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengecek Bandara Internasional Ahmad Yani dan Stasiun Tawang Kota Semarang, Minggu (7/2).

Tinjauan dilakukan usai dua tempat transportasi publik tersebut mengalami kendala operasional setelah banjir melanda Kota Semarang pada Sabtu (6/2).

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Jejak Munarman Terungkap, Publik Tak Percaya Mendikbud Lagi, DPR Tegur Pemda

Sebelum peninjauan banjir, Ganjar dan Budi Karya bersama jajaran Kementerian Perhubungan, BBWS, PSDA termasuk Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryati Rahayu melakukan rapat terbatas di ruangan bandara.

Rapat dilakukan untuk mendengarkan paparan GM Angkasa Pura terkait kronologi penutupan bandara tersebut.

BACA JUGA: Karawang Dikepung Banjir, Ribuan Rumah Terendam

Usai rapat, Ganjar dan Budi Karya menyempatkan diri memeriksa secara langsung landasan pacu menggunakan mobil khusus. Sayang, pemeriksaan tak bisa berlangsung lama, karena hujan turun begitu deras.

Dari bandara, Ganjar, Budi Karya dan Hevearita kemudian meninjau Stasiun Tawang. Di tempat itu, ketiganya ngobrol begitu serius dengan pihak terkait tentang penanganan banjir di Kota Semarang.

BACA JUGA: Betapa Kagetnya Pak Ganjar Menemukan Penyebab Lambannya Penanganan Banjir di Semarang

"Saya ke sini karena mendengar banjir yang melanda obyek-obyek vital. Maka saya ingin melihat secara langsung agar tindakan yang diambil nantinya bisa konkret," kata Budi Karya.

Banjir dan rob di Semarang, lanjut Budi Karya, dikarenakan cuaca ekstrem dan rob yang tinggi. Namun, kejadian ini dipastikan akan kembali terulang, sehingga harus ada upaya untuk menyelesaikannya.

"Di bandara kami minta Kementerian PUPR membangun dam (penampung air). Istilahnya itu Q100, yang bisa menahan banjir selama 100 tahun. Selain itu, pendangkalan sungai-sungai saya minta dikeruk dan pembuatan tanggul untuk rob juga sudah berjalan," terangnya.

Selain itu, Budi Karya juga meminta Angkasa Pura melakukan evaluasi penanganan banjir di bandara. Sebab, dari kapasitas pompa yang sudah ada, terbukti belum mampu mengatasi banjir.

"Kami minta besok mereka rapat dan segera dieksekusi. Untuk kereta api, ini unik karena ini heritage, sehingga tidak boleh merubah. Maka tadi Pak Gubernur sudah menyampaikan, ada program PUPR tentang pengelolaan manajemen air di daerah sini, agar semua tercover," tegasnya.

Budi Karya juga memuji kesigapan Ganjar dan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryati Rahayu terkait penanganan banjir di daerah Semarang dan sekitarnya. Menurutnya, koordinasi dengan pusat sudah dilakukan.

"Tadi saya telepon pak Ganjar pagi-pagi, beliau sudah siap dan sedang melakukan pengecekan langsung. Bu Wakil Wali Kota saya telepon juga sudah standby. Jadi saya terima kasih karena Jateng dan Kota Semarang keren banget soal kerjasama untuk penanganan ini," tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengucapkan terimakasih karena pemerintah pusat telah turun membantu penanganan banjir di Semarang.

Sejak kemarin, pihaknya sudah koordinasi dengan Kementerian PUPR dan hari ini Menhub turun langsung, sehingga berbagai persoalan bisa disampaikan.

"Kemarin Pak Basuki sudah ngecek, termasuk peran polder yang ada. Saya usulkan agar ditambah pompanya dan Pak Basuki sepakat. Ini sedang proses, mudah-mudahan bisa lebih cepat," katanya.

Termasuk penanganan di bandara Ahmad Yani Semarang dan Stasiun Tawang. Menhub, lanjut Ganjar, sudah turun dan menyiapkan apa yang harus dilakukan.

"Tadi saya satu mobil dengan pak Mehub dan diskusi banyak. Kami sepakat untuk di bandara segera dilakukan pengecekan kapasitas pompa yang ada apakah bisa menyelesaikan atau tidak. Tadi juga disepakati pak Dirjen SDA untuk membuat design Q100 atau pengelolaan agar 100 tahun kawasan itu tahan menghadapi banjir," jelasnya.

Termasuk penanganan di Stasiun Tawang, Ganjar juga mengatakan sudah ada mekanisme yang akan dilakukan. Pihaknya akan terus mendorong kerjasama antara pusat, provinsi dan kota dalam percepatan program itu.

"Mudah-mudahan bisa segera dilaksanakan saja. Tapi sambil menunggu itu, kami minta semuanya siaga karena BMKG sudah mengingatkan cuaca ekstrem sampai seminggu," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler