jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi buka suara soal kriteria calon Direktur Utama Garuda Indonesia yang harus paham manajerial dan visi bisnis ke depan.
Sebagaimana diketahui hingga saat ini belum dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan pemimpin baru maskapai pelat merah itu.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: PDIP Sambut Meriah Prabowo Subianto Hingga Pemeriksaan Anak Buah Anies
“Sebenarnya enggak sih ya (dari latar belakang penerbangan), justru manajerial karena Garuda ini ‘kan enggak ada masalah berkaitan teknis dan pengelolaan dan lain-lain tapi mungkin akunting, bisnis yang mungkin dan jadi penting,” kata Budi Karya saat peninjauan di Bandara Dewadaru Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu.
Dia menambahkan untuk persoalan teknis dan operasional, difokuskan ke direktur masing-masing di mana keduanya harus mengutamakan keselamatan.
BACA JUGA: Kasus Penyelundupan Harley Dirut Garuda Indonesia, Begini Respons Para Pilot
“Bagi kami direksi ada beberapa, untuk kami yang concern itu di direktur operasi dan direktur teknik," katanya.
"Jadi, satu mandatori safety (keselamatan) jadi dia akan berkaitan dengan safety dan itu tidak bisa diganggu gugat,” tegasnya.
Budi mengaku hingga saat ini, Garuda Indonesia belum mengusulkan direksi yang baru. "Kita tunggu,” katanya.
Posisi sementara diisi oleh Direktur Keuangan Fuad Rizal yang berperan sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama setelah I Gusti Ngurah Danadiputra dicopot atas dugaan penyelundupan suku cadang Harley Davidson dan sepeda Brompton.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia