jpnn.com, BANDUNG - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meninjau jalur mudik Nagreg, Kabupaten Bandung dalam rangka arus mudik Lebaran.
Dalam kunjungan tersebut Budi mewacanakan perbaikan infrastruktur jalan untuk mengatasi kemacetan.
BACA JUGA: Khawatir Ketinggalan Kapal, Pemudik Datangi Pelabuhan Dini Hari
Salah satu yang menjadi sorotan tiap tahunnya di Jalur Nagreg adalah permasalahan kemacetan, namun untuk arus mudik tahun ini volume kendaraan cenderung menurun dibandingkan dengan tahun lalu.
Budi mengatakan kunjungannya kali ini berdasarkan pemberitaan di media sebelumnya bahwa terjadi antrean panjang kendaraan pada H-2 (23/6) di jalur Nagreg. Tetapi pada H-1 jalur tersebut cukup lengang.
BACA JUGA: Arus Mudik: H-1 Pantura Lengang
Dia pun menambahkan, baru H-1 kali ini jalur Nagreg landai tanpa kemacetan. Baginya ini adalah sebuah kerjasama yang baik antara Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat dengan Kementrian Perhubungan (Kemenhub).
"Baru kali ini saya meninjau jalur Nagreg landai, petugas bekerja sangat baik pada arus mudik lebaran tahun ini," kata Budi saat meninjau Posko Induk Nagreg Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung, Sabtu (24/6).
BACA JUGA: Arus Mudik di Brexit Naik 106 Persen tapi Tetap Lancar
Untuk itu, bersama Tim Litbang Kemenhub pihaknya akan meneliti penyebab kemacetan yang selalu tejadi agar untuk kedepannya permasalahan tersebut dapat terpecahkan.
Selain itu, di tahun 2018 pihaknya berjanji akan membangun jalan tol Bandung - Tasikmalaya serta memperhatikan jalur-jalur nasional dan provinsi sebagai sarana penunjang tranportasi masyarakat terutama Jawa Barat bagian selatan.
"Perlu kerjasama yang baik antara Kementrian Pekerjaan Umum (PU) dan Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Barat untuk realisasikan wacana ini, karena kita harus memikirkan secara ekstra Jawa Barat bagian selatan ini karena diposisi perbukitan," ujarnya.
Dengan hadirnya Tol Bandung - Tasikmalaya diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan kemacetan yang kerap kali menghambat perjalanan para pemudik. Karena jika memprioritaskan jalur utama akan masalah kemacetan tidak dapat dientaskan.
"Karena dihambat oleh pemukiman penduduk, jalan tol adalah prioritas utama," katanya.
Budi mengatakan untuk arus mudik Lebaran tahun ini tetap didominasi oleh kendaraan roda dua. Tercatat dari H-7 hingga H-1 367.266 kendaraan roda dua melintasi jalur Nagreg ini.
"Motor sangat fenomenal karena dimiliki banyak orang serta dapat dipergunakan banyak orang di kampung halaman," ujarnya seperti dilansir Radar Bandung (Jawa Pos Group) hari ini.
Dia pun menambahkan bahwa kecelakaan saat arus mudik kerap kali dialami oleh pengendara roda dua. Untuk itu pihaknya akan kembali meneliti ulang bagaimana menata pertumbuhan kendaraan roda dua.
"Kita akan meneliti lebih jauh dua dari segi undang bagaimana menata motor itu, mudik akan lihat secara detil fungsi apa yang kita substitusi, membuat jalan kereta semi cepat surabaya untuk minat pemudik menggunakan motor," ujarnya.
Sementara Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar mengatakan dengan landainya jalur Nagreg, diimbau kepada pemudik agar berkendara dengan disiplin dan sesuai aturan, diharapkan angka kecelakaan akan ditekan.
"Dikhawatirkan menimbulkan kecelakaan saat jalan landai, pengendara cenderung ngebut," ujarnya.
Deddy menambahkan untuk pemudik yang berkendara terutama roda empat agar berkendara sesuai muatan, karena pada saat mudik kendaraan terbiasa dijejalkan tidak sesuai kapasitas yang sudah ditentukan.
"Harus memanfaatkan kelancaran dengan arif dan harus mengendalikan kecepatan," tandasnya.(kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kendaraan Pemudik Naik 106 Persen, Hamdalah Tetap Lancar
Redaktur & Reporter : Budi