JAKARTA--Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengaku pemerintah kecolongan saat terjadi peristiwa kebakaran lahan dan hutan besar-besar di beberapa wilayah di Provinsi Riau. Salah satunya karena ketika peristiwa ini terjadi Gubernur Riau, Rusli Zainal tengah terjerat kasus dugaan korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Memang terus terang di Riau itu kita agak kecolongan terus terang ini saya mengaku apa adanya. Karena apa? memang ada masalah sedikit di Riau soal kepemimpinan soal Gubernur dan lainnya. Oleh karena itu kita agak terlambat sedikit," tutur Zulkifli di Jakarta, Kamis, (27/6).
Meski demikian, kata Zulkifli, pemerintah tetap fokus untuk menyelesaikan kebakaran dan bencana asap yang melanda beberapa kota di Riau itu. Ia pun mengakui penanggulangan asap dan titik api pekan lalu tidak maksimal karena terkendala cuaca ekstrim. Ia berharap 10 hari kedepan, bencana asap bisa diredakan.
"Kita evaluasi terus ini proses penanganannya. Mudah-mudahan dalam waktu singkat hot spot itu bisa kita kurangi," lanjut Zulkifli.
Sementara penanganan titik api, kata dia, pemerintah sudah mengerahkan bantuan kesehatan untuk warga Riau. Penanganan dikoordinir oleh Kementerian Kesehatan. Seperti, pengiriman masker untuk melindungi alat bantu pernapasan.
"Yang terkena bencana itu yah kita dulu yaitu masyarakat Riau. Saya sudah ke sana. 6 Kabpuaten Rokan Hilir dan Hulu, Dumai, Belawan, Bengkalis dan Siak yang paling berat karena langsung kena kebakaran. Rumah pun ada, kebun dan pertanian. Memang yang penting memadamkan api di negeri sendiri dulu," tandas Zulkifli. (flo/jpnn)
"Memang terus terang di Riau itu kita agak kecolongan terus terang ini saya mengaku apa adanya. Karena apa? memang ada masalah sedikit di Riau soal kepemimpinan soal Gubernur dan lainnya. Oleh karena itu kita agak terlambat sedikit," tutur Zulkifli di Jakarta, Kamis, (27/6).
Meski demikian, kata Zulkifli, pemerintah tetap fokus untuk menyelesaikan kebakaran dan bencana asap yang melanda beberapa kota di Riau itu. Ia pun mengakui penanggulangan asap dan titik api pekan lalu tidak maksimal karena terkendala cuaca ekstrim. Ia berharap 10 hari kedepan, bencana asap bisa diredakan.
"Kita evaluasi terus ini proses penanganannya. Mudah-mudahan dalam waktu singkat hot spot itu bisa kita kurangi," lanjut Zulkifli.
Sementara penanganan titik api, kata dia, pemerintah sudah mengerahkan bantuan kesehatan untuk warga Riau. Penanganan dikoordinir oleh Kementerian Kesehatan. Seperti, pengiriman masker untuk melindungi alat bantu pernapasan.
"Yang terkena bencana itu yah kita dulu yaitu masyarakat Riau. Saya sudah ke sana. 6 Kabpuaten Rokan Hilir dan Hulu, Dumai, Belawan, Bengkalis dan Siak yang paling berat karena langsung kena kebakaran. Rumah pun ada, kebun dan pertanian. Memang yang penting memadamkan api di negeri sendiri dulu," tandas Zulkifli. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Desa Tak Dapat BLSM
Redaktur : Tim Redaksi