Menikmati Shisha di Nobar

Catatan Dani Nur Subagiyo, Johannesburg

Kamis, 01 Juli 2010 – 15:19 WIB
SHISHA - Pengunjung acara nonton bareng di Greenstone Mall di Edenvale, Johannesburg, sedangasyik menghisap shisha. Foto: Dani Nur Subagyo/Jawa Pos.

TIDAK ada laga babak 16 besar Piala Dunia 2010 yang dihelat di Johannesburg Selasa lalu (29/6)Paraguay versus Jepang dimainkan di Pretoria, sedangkan Spanyol kontra Portugal di Cape Town

BACA JUGA: Huntelaar Minta Maaf ke Milanisti

Berhubung saya berada di Johannesburg, dua laga itu akhirnya saya nikmati melalui acara nonton bareng alias nobar.

Namanya nobar, rasanya tidak lengkap datang ke acara sendirian
Bersama empat wartawan Indonesia lainnya, saya dan rombongan akhirnya sepakat memilih nobar di Greenstone Mall (GM)

BACA JUGA: Dukung Brazil dengan Gamborin

GM merupakan sebuah mal yang berlokasi di Edenvale, yakni sebuah kawasan di timur Johannesburg
GM tergolong mal baru alias baru dua tahun berdiri.

Tidak heran apabila bangunannya masih lumayan bersih dan toiletnya kinclong

BACA JUGA: Pesta Spanyol di Mal Elit

Perbedaan lain GM dibandingkan mal lain di Johannesburg adalah tersedianya fasilitas berupa mobil golf di areal parkirMobil golf itu bertugas menggantarkan pengunjung mal dari areal parkir ke pintu masukKarena fungsinya, mobil golf itu dibuat dengan empat buah dudukan (berkapasitas sampai enam orang, Red).

GM sekaligus memiliki banyak areal terbukaNah, areal terbuka itulah yang dijadikan ajang nobarSatu layar raksasa diletakkan di panggungTersedia beberapa meja dan kursi tinggi di depan panggungBagi yang tidak kebagian kursi, bisa berleyeh-leyeh di rumput sintetis atau mau tidak mau berdiriDi dekat rumput sintetis itu ada mainan trampolin maupun perahu pelampung yang bisa digunakan untuk mengisi waktu sebelum kickoffTapi, trampolin dan perahu pelampung itu tidak banyak diminati pengunjung nobar.

Kebanyakan pengunjung lebih tertarik dengan shishaShisha merupakan aktivitas menghirup aroma buah-buahan dan tembakau yang dibakar, lalu uapnya dialirkan melalui pipa atau bejana melalui selangKegiatan yang berasal dari Timur Tengah itu diklaim orang yang melakukannya sangat menyenangkan dan bisa menenangkan.

"Saya baru mengisap shisha setahun terakhirSaya paling melakukannya sebulan dua kali sajaSaa takut kecanduan," kata Ali Mirdad, 20, seorang remaja pengunjung nobar yang tengah asyik mengisap shisha.

Satu shisha dibanderol 300 Rand (Rp 360 ribu)Itu belum termasuk aroma buah-buahan yang harganya bervariasiPaling mahal adalah 100 Rand (Rp 120 ribu) untuk aroma anggur dan kurmaKarena cukup mahal dan beberapa penelitian menganggap lebih berbahaya dari merokok, saya tidak tertarik mencobanyaBegitu pula empat teman wartawan lainnya.

Dari yang saya tahu di internet, sebuah lembaga kesehatan Inggris menyebutkan bahwa satu shisa menghabiskan 10 mg ektrak buah tembakau untuk 30 menitItu bisa meningkatkan kadar karbon monoksida 4-5 kali ketimbang merokokYang lebih buruk, menghisap shisha sampai 400-450 kali bisa merusak paru-paru dan mengancam nyawa!

"Oya..? Wah serem juga yahMungkin saya akan berhenti sebelum 400 kali," respon Mirdad dengan mimik wajah cuek.

Di pihak lain, berhubung laga yang main lebih awal adalah Paraguay kontra Jepang, yang notabene bukan tim favorit di Piala Dunia, atmosfer nobar di GM datar-datar sajaTerlebih tidak ada gol selama waktu normal (2x45 menit) sampai babak tambahan waktu 2x15 menitSuasana baru meriah ketika dilangsungkan drama adu penalti.

Kebanyakan pengunjung nobar mendukung JepangSayang, Samurai Biru - julukan Jepang - harus mengakui keunggulan Paraguay dengan skor 3-5"Saya sekadar larut suasana dukung-mendukung tadiSaya sendiri tidak suka sepak bolaSaya ke sini karena kangen mengisap shisa," tutur Monica Josephine, 22, pengunjung nobar keturunan India sembari mengisap shisha dalam-dalam(*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SPBU Pun jadi Parkiran Dadakan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler