Mantan peternak domba Josephine Wadley-Evans didiagnosis menderita Multiple Chemical Sensitivity (MCS) pada akhir tahun delapan puluhan dan mengatakan bahwa dia sekarang alergi terhadap parfum, deodoran, bubuk pencuci piring dan banyak lagi.
"Saya semacam berusaha sebisa mungkin tetap berada didalam rumah," katanya.
BACA JUGA: Australia Dukung Sikap Tegas Inggris Usir Diplomat Rusia
"Segala macam hal menjadi berdampak buat saya dan saya bisa terkena anafilaksis (reaksi alergi berat yang berisiko kematian jika tidak segera ditangani). Bahan kimia tersebut membuat saya alergi terhadap paramedik dan alergi terhadap rumah sakit." Apa itu MCS:MCS adalah kondisi yang hadir sebagai rangkaian gejala kompleks yang terkait dengan paparan bahan kimia tingkat rendah.Hal ini disebabkan oleh paparan zat kimia dan polutan, seperti semprotan serangga, cat, perlengkapan pembersih, wewangian dan uap petrokimia.Gejala bisa berkisar dari sakit kepala, pusing dan mual hingga kejang dan anafilaksis.Mekanisme biologis yang menyebabkan kepekaan kimia tetap tidak pasti, membuat diagnosis dan pengobatan menjadi sulit.Kondisi ini pertama kali dilaporkan oleh pekerja industri namun menurut data saat ini tidak ada demografis yang lebih berisiko.
BACA JUGA: Pakai Uang Klien Biayai Gaya Hidup, Agen Properti Dipenjarakan 5 Tahun
"Satu-satunya cara yang bisa Anda lakukan untuk melindungi diri adalah dengan mengisolasi diri dari dampak dan mengendalikan area tempat tinggal Anda sendiri."
Wadley-Evans, yang dahulu tinggal di Ballarat tapi sekarang tinggal di Sydney, mulai sakit setelah terkena bahan kimia di ladangnya.
BACA JUGA: Pencurian Menurun di Victoria, Kejahatan Seksual Meningkat
"Saya menjadi sering sakit dan semakin menurun kesehatan saya tapi saya hanya mencoba untuk tetap bekerja terus dan tidak kenal lelah," katanya.
"Kami menggunakan deodoran, fungisida, herbisida, pestisida dan sangat banyak menggunakan larutan kimia untuk membersihkan bulu domba."
Penyakitnya memaksanya untuk meninggalkan peternakan, tapi ketika gejalanya berlanjut, dia akhirnya didiagnosis menderita MCS.
"Ini menjawab banyak pertanyaan tentang apa yang terjadi pada saya," kata kata Wadley-Evans.Kasus meningkat Photo: Penelitian oleh Prof Anne Steinemann menemukan bahwa prevalensi sensitivitas kimia telah meningkat lebih dari 200% & Sensitivitas Multiple Chemical yang terdiagnosis telah meningkat lebih dari 300% di antara orang dewasa Amerika dalam dekade terakhir. (newsroom melbourne twitter)
Terjadinya kasus MCS telah meningkat 300 persen dalam satu dekade terakhir, menurut sebuah studi baru.
Penelitian oleh Universitas Melbourne menunjukan kasus-kasus MCS di AS, dengan hasil awal dari Australia menunjukkan kenaikan yang serupa.
Profesor Anne Steinemann dari University of Melbourne mengatakan bahwa kasus seperti Josephine semakin kian umum, dan dia memperkirakan 55 juta orang Amerika memiliki sensitivitas kimia atau MCS.
Penelitian tersebut mensurvei sampel acak nasional sebanyak 1.137 orang.
"Dan itulah yang benar-benar mengejutkan yakni terjadinya suatu peningkatan dramatis dalam prevalensi penyakit ini dan dapat saya katakan melalui studi di Australia, Australia tampaknya berada di jalur yang sama dengan AS."
Studi tersebut menemukan 76 persen orang dengan MCS menderita efek parah yang melumpuhkan.
"Begitu orang memiliki sensitivitas kimia maka mereka memiliki reaksi buruk terhadap berbagai produk kimia pada tingkat yang sangat rendah," katanya.
Sementara orang dengan MCS bereaksi lebih parah terhadap produk kimia daripada orang lain, Profesor Steinemann mengatakan bahwa produk kimian juga berbahaya bagi semua orang.
"Jadi dengan cara seperti ini penderita MCS menjadi sistem peringatan dan kita seharusnya memperhatikan dan belajar dengan baik dari para penderita MCS," katanya.dampak ekonomi Photo: Baru 10 tahun yang lalu Russell Mitchell, seorang petani domba dari Glenthompson di barat Victoria, mulai mengenakan sarung tangan saat menangani bahan kimia pertanian. (ABC Rural: Jess Davis)
Penelitian Profesor Steinemann juga menemukan bahwa 60 persen orang dengan MCS kehilangan pekerjaan atau hari-hari kerja mereka karena terpapar bahan kimia di tempat kerja dan mengatakan bahwa hal itu harus berubah.
"Saya pikir kekuatan lain yang hebat adalah begitu banyak orang yang sakit dan itu benar-benar menjadi masalah ekonomi," katanya.
"Bila ada orang yang kehilangan pekerjaan karena terpapar produk kimia ini."
Tapi Josephine Wadley-Evans mengatakan bahwa dia ragu akan ada pengakuan atas kondisi tersebut oleh perusahaan kimia.
"Saya pikir salah satu masalah terbesar adalah peraturan dan undang-undang yang berwenang seperti menolaknya karena ini kabar yang tidak menyenangkan," katanya.
"Saya akan menyarankan itu memiliki banyak konsekuensi sehubungan dengan klaim asuransi dan kompensasi."
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semakin Banyak Iklan Kerja Mensyaratkan Bukan Perokok di Australia