jpnn.com - MANADO - Batalyon Zeni Tempur 19/Yudha Karya Nyata atau Yonzipur 19/YKN Kodam XIII/Merdeka menggelar simulasi pengamanan VVIP untuk meningkatkan kemampuan prajurit menjinakkan bahan peledak. Latihan itu digelar di Hotel Sutan Raja, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Sabtu (19/11), dengan melibatkan satu peleton
Asisten Operasi Kepala Staf Kodam XIII/Merdeka Kolonel Infantri Sutrisno Pujiono mengatakan kegiatan ini untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit di dalam penanganan bahan peledak.
BACA JUGA: Sosok Ini Dianggap Berpeluang jadi Panglima TNI Menggantikan Jenderal Andika, Siapa Dia?
"Kegiatan latihan ini sudah terjadwal dengan baik di kesatuan itu," katanya.
Dia berharap melalui latihan itu para personel tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara baik sewaktu-waktu dibutuhkan.
BACA JUGA: TNI AL Mengajak Nelayan di Sungailiat Ikut Menjaga Keamanan Laut
Komandan Batalion Zeni Tempur 19/YKN Letnan Kolonel CZI Hanif Tupen mengatakan simulasi latihan itu termaktub dalam program meningkatkan kemampuan prajurit tentang penanganan bahan peledak.
Dalam UU Nomor 34/2004, dijelaskan bahwa tugas pokok TNI ada dua, yakni Operasi Militer Perang dan Operasi Militer Selain Perang.
BACA JUGA: Rokok Ilegal Masih Beredar Masif, Bea Cukai Bersama TNI & Polri Bergerak Lakukan Ini
"Yang kami lakukan adalah OMSP, di mana di dalamnya salah satunya adalah mengatasi aksi terorisme,” katanya.
Dalam simulasi ini, kata Tupen, menceritakan di Hotel Sutan Raja, ada kegiatan VVIP setingkat kepala negara.
Namun, dalam pelaksanaannya, pihak manajemen hotel mendapatkan paket benda yang mencurigakan.
"Terkait dengan benda tersebut, pihak manajemen hotel memberikan laporan kepada kami. Komandan Batalion langsung merespons dan sesuai prosedur melaporkan hal ini kepada Panglima Kodam," kata dia.
Setelah mendapatkan perintah dari Panglima Kodam, kata dia, pihaknya langsung menangani hal itu.
Tahapannya, Tim Jihandak Yonzipur 19/YKN kemudian mendatangi lokasi dan selanjutnya berkomunikasi dengan manajemen hotel.
Selanjutnya, memindahkan tamu hotel maupun karyawan.
“Setelah itu, tim mendeteksi di dalam hotel, di mana letak paket itu. Setelah memastikan paket itu bom, tim kemudian memindahkan benda itu," kata dia.
Benda itu lalu dibawa ke tempat yang aman kemudian dihancurkan.
"Dalam kegiatan ini, kami menurunkan satu peleton atau sekitar 34 personel," kata Kolonel CZI Hanif Tupen. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi