Sydney Harbour Bridge itu berdiri megah di atas selat kecil yang membelah Kota Sydney bagian utara dan selatan. Menitinya sampai puncak memiliki sensasi tersendiri! 

Sydney Harbour Bridge adalah salah satu bangunan ikonik di Sydney dan Australia, selain gedung Sydney Opera House di seberangnya yang legendaris itu.

BACA JUGA: Keunggulan Riset Institut Pertanian Tasmanian Masuk Kategori Terbaik di Dunia

Sejumlah jurnalis Indonesia atas undangan Australia Plus ABC International berkesempatan untuk meniti jembatan, masuk melalui BridgeClimb, operator tunggal untuk naik ke puncak Sydney Harbour Bridge pada September 2015 lalu.

Begitu masuk, kami disuguhi display foto-foto di atas puncak jembatan yang ikonik. Bukan foto orang biasa, melainkan para pesohor dari musisi dunia, aktor Hollywood hingga pangeran Inggris. Oprah Winfrey dan Pangeran Harry sekelumit di antaranya.

BACA JUGA: Tampilkan Peter Si Hitam, Perayaan Hari Sinterklas di Canberra Tuai Kecaman


Memanjat jembatan lengkung Sydney Harbour Bridge membuat perasaan ngeri-ngeri sedap.

 

BACA JUGA: Seniman Down Syndrome Australia Wujudkan Mimpi di New York

Giliran kami dipanggil, kami digiring ke suatu ruangan. Kami disodori formulir yang intinya menyatakan apakah memiliki masalah kesehatan atau tidak. Setelah kelar, kami dipandu ke ruang ganti untuk melapisi tubuh kami dengan jumpsuit khusus plus topi.

"Jam tangan, anting, semua dilepas ya," demikian pinta staf BridgeClimb.

Sayang, kamera saku digital saya tak diizinkan untuk dibawa mendaki, pun kacamata. Larangan ini lantaran angin di atas jembatan terlalu kencang, sehingga printilan barang elektronik itu dikhawatirkan bisa terbang, dan membahayakan keselamatan.

Pemandu kami, Richard, membawa kamera yang diikatnya di badan. Dia akan mengambil semua foto kami. Oh ya, ada sehelai sapu tangan yang diikat di pergelangan tangan kiri kami. Hah, buat apa?

"Nanti kamu bakalan nangis lo di atas," tutur Richard yang membuat saya penasaran, 'seseram' apakah di atas sana.

Lantas, kamipun dipasangkan harness yang tersambung dengan tali baja berkait. Kaitan itu dimasukkan ke pegangan besi, di titik masuk jembatan. Sehingga, sepanjang perjalanan menuju puncak jembatan, kami selalu terikat dengan kaitan dengan tali baja itu. Aman!

Richard memandu kami. Awalnya sih biasa saja. Namun saat perjalanan sudah mulai menaiki tangga vertikal berlika-liku, angin mulai menampar-nampar. Topi yang kami pakai mulai beterbangan ke belakang, untung dikaitkan ke jumpsuit.

Pemandangan mobil, kereta berlalu lalang di bawah kami menimbulkan perasaan gamang akan ketinggian bila melihat ke bawah. Maka, sebagai pengalih, lihatlah pemandangan di selat yang membelah Kota Sydney itu. Pemandangan cantik mulai muncul, Sydney Opera House, kapal berlalu lalang di atas selat itu. 

Setelah meniti ratusan bahkan ribuan anak tangga, sampailah kami pada puncak tertinggi Sydney Harbour Bridge. Rasanya, wow! Seperti berada di puncak dunia! Seperti mengecap kesuksesan setelah bersusah payah jatuh-bangun. Lega dan senang bercampur aduk. Apalagi, pemandangan di atas sangat spektakuler, lanskap Sydney 360 derajat!

Namun, Richard benar. Berada di puncak jembatan dengan tinggi 134 meter itu, angin kencang yang menampar wajah kami membuat air dari mata dan hidung keluar sendiri tanpa bisa dibendung.

"Jembatan ini dibangun 9 tahun dari 1923 dan dibuka pada tahun 1932. Jadi umurnya sudah 83 tahun," celoteh Richard.

BridgeClimb sendiri menjadi operator pendakian jembatan sejak tahun 1998. Sejak itu hingga saat ini, ada sekitar 3,2 juta orang yang mendaki jembatan ini.

"Termasuk wanita berusia 100 tahun, dan yang termuda 10 tahun," tutur Richard.

Setelah beberapa saat kami puas memandang lanskap Kota Sydney dan berfoto ria, kami kembali turun meniti 1.438 anak tangga dengan jarak sekitar 1,8 km sambil melihat 8 jalur mobil, 2 jalur kereta, 1 pedestrian dan jalan sepeda di bawah kami. Ngeri-ngeri sedap!

*Dapatkan kesempatan memenangkan boneka beruang Bobbie, khas Australia, yang memiliki harum bunga lavender dengan menceritakan apa yang paling Anda sukai dari Australia. Caranya? Tulis di akun Twitter Anda dengan tag #JendelaAustralia. Ikuti akun @APlusIndonesia untuk mengetahui pemenangnya. 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantu Produksi Daging dan Susu, Australia Sumbangkan 4 Kerbau ke Indonesia

Berita Terkait