Lebih dari 2.500 penonton bergantian menyaksikan tiga pertandingan pembukaan. Bagi para pelatih dan pemain basket, ajang ini adalah yang paling ditunggu. Apalagi ketika kompetisi-kompetisi pelajar lain tiba-tiba tidak lagi ada atau menurun pamornya.
"Belakangan, banyak pihak bilang ada penurunan jumlah kompetisi di Medan. Juga menurunnya kualitas regenerasi pemain di sini. Karena itu, sebagai ajang yang dianggap paling besar, DBL punya tanggung jawab untuk terus menjaga gairah basket di sini. Harus terus ada, harus terus berupaya untuk bekerja bersama semua yang terlibat untuk mengembangkan kompetisi di sini," kata Azrul Ananda, commissioner DBL, di Medan kemarin.
Apalagi, lanjut Azrul, setiap tahun ada saja pemain dari Sumut yang terpilih masuk DBL Indonesia All-Star atau Selection, belajar dan bertanding di Amerika Serikat atau Australia. "Semoga tradisi itu bisa terus berlanjut," harapnya.
Suwandi, manajer tim SMA Sutomo 1, membenarkan pentingnya Honda DBL untuk menjaga gairah basket di Medan. Dia bahkan menyebut ini sebagai even yang wajib diikuti, di tengah-tengah minimnya kompetisi basket di Sumut. "Ini jelas menambah jam terbang para pemain. Jadi wajar jika peserta membeludak," ujarnya.
Di laga pembukaan kemarin, unggulan juara putri, SMA Wahidin Medan, menang telak atas SMA Methodist 2 Medan, 21-8. Honda DBL 2012 seri Sumut ini diikuti lebih dari 30 tim, diselenggarakan hingga 25 Februari mendatang. (saz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menahan Malu di Meazza
Redaktur : Tim Redaksi