Menjamu Menlu Jepang, Jokowi Tawarkan Investasi di Natuna

Jumat, 10 Januari 2020 – 13:37 WIB
Presiden Jokowi saat menerima kunjungan kehormatan Menlu Jepang Motegi Toshimitsu, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (10/1). Foto: BPMI Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjamu Menteri Luar Negeri Jepang, Motegi Toshimitsu beserta delegasi yang melakukan kunjugan kehormatan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (10/1).

Kunjungan Motegi ke Indonesia ini merupakan yang pertama dalam kapasitasnya sebagai Menlu Negeri Jepang. Ia menjabat Menteri Luar Negeri Jepang pada 11 September 2019 lalu.

BACA JUGA: Beri Motivasi Mahasiswi Jepang, Megawati Mengaku Semula Sering Ditertawakan

Dalam pertemuan itu Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Pada pertemuan itu, Jokowi menegaskan bahwa Jepang merupakan salah satu mitra utama Indonesia. Karena itu, ia berharap kerja sama kedua negara ini, terutama di bidang ekonomi terus ditingkatkann.

BACA JUGA: Berorasi Ilmiah di Jepang, Bu Mega Tawarkan Pancasila untuk Solusi Post-Truth

"Sebagai Menteri Luar Negeri dengan latar belakang ekonomi pasti akan memberikan banyak perhatian pada diplomasi ekonomi," kata Jokowi menyambut kedatangan Motegi.

Jokowi juga berharap agar draf perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif regional (RCEP) yang hingga saat ini masih terus dibahas dapat segera disetujui dan ditandatangani oleh 10 negara anggota ASEAN beserta 5 negara mitra termasuk salah satunya Jepang.

BACA JUGA: Moeldoko: Saya Bukan Jubir KPU

Menteri Luar Negeri RI Retno P Marsudi yang mendampingi Presiden dalam pertemuan menjelaskan, Jokowi menekankan sejumlah prioritas kerja sama antara kedua negara.

"Pertama, kerja sama di bidang investasi termasuk investasi untuk pengembangan pulau-pulau terluar, termasuk Kepulauan Natuna," katannya.

Sebelumnya Indonesia dan Jepang telah menjalin kerja sama di Natuna untuk terkait pengembangan sektor kelautan dan perikanan seperti pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT), peningkatan kapasitas nelayan, dan pengembangan pariwisata.

"Investasi di bidang infrastruktur juga akan diteruskan," ujar Retno.

Selain itu, Indonesia juga menjajaki kemungkinan kerja sama yang lebih intensif dalam pengembangan sumber daya manusia baik melalui program vokasi maupun internship di perusahaan-perusahaan Jepang yang ada di Indonesia.

Kerja sama tersebut meliputi peningkatan kapasitas dan keterampilan SDM serta pengembangan kemampuan berbahasa Jepang bagi SDM Indonesia.

Di Jepang, kata Retno, saat ini sedang kekurangan tenaga kerja. "Kalau kita melakukan kerja sama di bidang bahasa maka muaranya adalah dalam rangka dapat memenuhi permintaan pasar tenaga kerja Jepang dari Indonesia yang memang saat ini potensinya cukup banyak," ujar Retno. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler