Menjelang Iduladha, Mendagri Tito Minta Pemda Pantau Harga Barang dan Jasa

Selasa, 20 Juni 2023 – 21:22 WIB
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Selasa (20/6). Foto: Dok Kemendagri

jpnn.com, JAKARTA - Mendagri Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (pemda) memantau harga barang dan jasa di wilayah masing-masing menjelang perayaan Iduladha.

Ia menegaskan pemerintah harus mewaspadai perubahan pola permintaan barang dan jasa menjelang hari besar tersebut.

BACA JUGA: Mendagri Tito Sepakati Perjanjian Lintas Batas dengan Malaysia

"Kita akan menghadapi hari besar, sebentar lagi Iduladha tanggal 28 atau 29 Juni, 9 atau 10 hari lagi. Ini pasti akan mengubah pola permintaan, demand, sehingga juga akan dapat mengubah keadaan harga barang dan jasa," ujar Tito dalam keterangan tertulis, Senin (19/6/2023).

Tito pun meminta semua pihak harus dapat mengantisipasi lonjakan harga, terutama hari-hari besar seperti hari raya Iduladha, untuk menjaga stabilitas harga-harga dan jasa.

BACA JUGA: Dirjen Bina Keuda Jabarkan 10 Strategi dari Mendagri Menangani Inflasi Daerah

Dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, itu Tito menjelaskan pola konsumsi Idulfitri masih lebih tinggi dibanding Iduladha jika dilihat dari penyumbang angka inflasi.

Berdasarkan pengalaman, penyumbang inflasi pada perayaan Iduladha tetap pada komoditas harga cabai dan bawang merah.

BACA JUGA: Indonesia Rayakan Iduladha 29 Juni, Bagaimana dengan Malaysia?

"Pengalaman tahun-tahun lalu yang dominan penyumbang inflasi pada perayaan Iduladha tetap pada komoditas cabai dan bawang merah," jelasnya.

Namun, dalam pandangan Mendagri harga hewan kurban seperti sapi dan kambing masih perlu diwaspadai karena selalu ada kenaikan dari tahun ke tahun.

"Memang perlu diwaspadai harga sapi dan kambing hidup selalu naik dari tahun 2019 ke tahun 2022, meskipun ini memang bersifat temporer," imbuhnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik (BPS) Windhiarso Ponco Adi Putranto mengungkapkan berdasarkan data BPS terjadi inflasi barang dan jasa secara umum pada momen perayaan Iduladha tahun 2019, 2021, dan 2022.

Sedangkan di tahun 2020 justru terjadi deflasi. Ia menambahkan cabai rawit dan cabai merah dominan menyumbang andil inflasi perayaan Idul Adha pada 2019, 2021, dan 2022.

"Untuk penyumbang inflasi Iduladha (tahun ini) masih kita lihat," tambahnya.

Menurut Windhiarso, secara umum harga komoditas cabai merah dan cabai rawit menunjukkan peningkatan di momentum Iduladha.

Baik di level pedesaan, perdagangan besar, maupun konsumen. Ia memprediksi hal ini dipicu oleh faktor musiman atau cuaca dan tingginya permintaan momen besar hari raya Iduladha.

"April turun, tetapi kita lihat di bulan Mei, Juni ini pasokannya sudah mulai banyak atau belum, sehingga kita lihat apakah cabai rawit dan merah dan daging sapi akan menyumbangkan inflasi di bulan Juni ini," pungkasnya.(ray/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler