jpnn.com - MEDAN - Kelompok sukarelawan Tuan Guru Sahabat Ganjar Sumatera Utara menggelar pelatihan menyembelih hewan kurban menjelang Hari Raya Iduladha.
Kegiatan digelar di Majelis Taklim Musyawarah Kecamatan Medan Johor Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (10/5) sore.
BACA JUGA: KST Dukung Ganjar Bagikan Alat GPS Untuk Memudahkan Pengemudi Truk
Pelatihan menyembelih hewan kurban ini juga menjadi salah satu cara sukarelawan Tuan Guru Sahabat Ganjar Sumut menjalin silaturahmi dengan masyarakat.
Menurut Koordinator Wilayah (Korwil) Tuan Guru Sahabat Ganjar Sumatera Utara Zulpi Andika, kegiatan kali ini berjalan lancar sesuai sasaran, yakni kelompok keagamaan.
BACA JUGA: Angkatan Muda Siliwangi Kompak Mendukung Ganjar di Pilpres 2024
“Yang menjadi sasaran kami adalah, pertama, majelis-majelis taklim, BKM (Badan Kemakmuran Masjid) dan remaja-remaja masjid yang ada di Sumatera Utara,” kata Zulpi dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (11/5).
Dari beberapa kegiatan yang diselenggarakan sukarelawan Tuan Guru Sahabat Ganjar Sumatera Utara, masyarakat mulai menyukai sosok Ganjar Pranowo.
BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru: Elektabilitas Anies di DKI Jakarta Tertinggi, Ganjar?
“Alhamdulillah respons masyarakat mulai positif, mulai membaik. Artinya, ada harapan-harapan masyarakat kepada Pak Ganjar,” ujar Zulpi.
Kelompok sukarelawan tersebut bertekad untuk terus melaksanakan kegiatan keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat di Sumatera Utara.
Di antaranya, akan menggelar pelatihan mendidik anak bagi orang tua hingga pelatihan membaca Al-Qur'an yang baik dan benar.
Selain itu, sukarelawan Tuan Guru Sahabat Ganjar Sumatera Utara juga kerap membagikan bantuan bagi masyarakat.
Pada kesempatan kali ini misalnya, mereka memberikan buku-buku pelajaran agama hingga alat menyembelih hewan.
“Insyaallah dalam beberapa waktu lagi kami akan menghadapi hari raya kurban. Itulah salah satu alasan kami membuat pelatihan ini karena memang secara umum masyarakat sangat minim mengetahui teknik cara penyembelihan,” tutur Zulpi.
Tak heran, kegiatan pelatihan menyembelih hewan kurban tersebut sangat dirasakan manfaatnya oleh para peserta yang hadir, baik kaum laki-laki maupun perempuan.
Salah seorang peserta pelatihan, M Ilyas mengaku banyak mendapatkan ilmu dalam pelatihan yang disampaikan Ustaz Muhammad Thohir selaku pemateri.
“Memang sepele masalah penyembelihan hewan, (tapi) kami khawatir penyembelihan itu halal atau haram, bukan sekadar (disembelih sampai) mati saja,” ujar Ilyas.
Dalam pemaparannya, Ustadz Thohir menjelaskan penyembelihan hewan pada momentum kurban atau selain itu harus sesuai dengan syariat Islam. Sebab, hewan yang disembelih asal-asalan bisa membuat daging hewan tersebut haram untuk dikonsumsi.
Dalam pelaksanaannya, penyembelihan hewan bisa dilakukan laki-laki maupun perempuan yang beragama Islam. Namun, dalam momentum kurban hanya dilakukan oleh laki-laki dengan syarat tertentu.
Ustaz Thohir mengatakan penyembelihan hewan dimulai dengan membaca bismillah sebagai salah satu syarat sahnya menurut sebagian besar mazhab.
Penyembelihan itu pun diharuskan memotong dua urat nadi untuk memastikan hewan tewas dalam waktu singkat.
Karena itu, Ustadz Thohir menyarankan pisau yang digunakan sangat tajam sehingga tidak menyiksa hewan yang akan disembelih.
Lebih lanjut, dia menjelaskan waktu penyembelihan hewan kurban dilakukan setelah Salat Iduladha. Apabila diperlukan, bisa pada malam hari, tetapi kalau tidak ada kebutuhan mendesak hukumnya makruh. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi