Menjelang Seleksi PPPK 2024, Ratusan Guru Honorer Diusir Halus, Cleansing Pembawa Maut

Senin, 15 Juli 2024 – 22:41 WIB
Menjelang seleksi PPPK 2024, ratusan guru honorer diusir halus, cleansing pembawa maut. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menjelang seleksi PPPK 2024, ratusan guru honorer malah kena pemutusan hubungan kerja (PHK) imbas cleansing.

Ironinya, para guru ini disodorkan formulir cleansing oleh kepala sekolah yang menyatakan mereka mundur dari dan harus mencari pekerjaan lainnya.

BACA JUGA: Guru Honorer Negeri Menuntut P1 Diprioritaskan di PPPK 2024, Hapus Masa Kontrak Kerja

Kepala Bidang Advokasi Guru P2G Iman Zanatul Haeri menyampaikan selepas RDPU dengan Komisi X DPR RI, kondisi guru honorer makin mencekam, terutama di DK Jakarta. 

Iman menceritakan pada 5 Juli 2024 atau minggu pertama masuk sekolah negeri tahun ajaran baru 2024/2025 di DK Jakarta, para guru honorer mendapatkan pesan honor. Mereka sejak hari pertama masuk menjadi hari terakhir berada di sekolah. 

BACA JUGA: Dukung Penuntasan Guru Honorer, Tendik Diarahkan ke PPPK Jabatan Ini, APBD Aman

"Kepala sekolah mengirimkan formulir Cleansing Guru Honorer kepada para guru honorer agar mereka isi,” ungkap Iman di Jakarta, Senin (15/7).

Seperti diungkapkan Iman pada media sosial X, para guru honorer di DK Jakarta merasa syok karena secara mendadak mereka berhenti bekerja.

BACA JUGA: 240 Guru Honorer di Bengkalis Terima SK PPPK, SF Hariyanto: Luar Biasa Penantiannya

Iman menyatakan bahwa hal ini juga menimpa beberapa anggota Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) DKI Jakarta yang notabene adalah guru honorer. 

“Mereka syok, ada yang sudah mengajar enam tahun atau lebih. Mereka sebenarnya sedang menunggu seleksi PPPK 2024, tetapi jika diberhentikan seperti ini kesempatan mereka untuk ikut PPPK juga hilang," ucapnya.

Menurut Iman, fenomena ‘pengusiran halus’ para guru honorer ini terjadi di berbagai daerah. Namun, memang metode Cleansing baru ditemui di DK Jakarta.

Sampai 15 Juli 2024, tercatat sudah ada 77 laporan guru honorer yang terdampak kebijakan Cleansing di DK Jakarta. 

Jika melihat rekapan Cleansing, untuk daerah Jakarta Utara saja, tercatat 173 guru honorer yang akan dan sudah mengalami Cleansing. Artinya, jumlah terdampak Cleansing bisa sampai ratusan.

Kondisi guru honorer saat ini sungguh kasihan. Cleansing menjadi pembawa maut bagi nasib mereka 

“Ada yang menangis, ada yang kebingungan bagaimana memberitahu keluarga di rumah karena dalam waktu singkat kariernya sebagai guru kandas begitu saja," ujar Iman.

Sampai hari ini, lanjutnya, mereka masih bertanya-tanya, ini kebijakan apa dan kenapa mereka diperlakukan seperti itu? Tanpa pemberitahuan, dan tanpa persiapan. 

Selain itu penggunaan diksi ‘Cleansing’ sangat bermasalah dari segi kebijakan karena memosisikan guru seperti benda yang mengganggu kebersihan, padahal mereka manusia.

"Pihak Dinas Pendidikan DK Jakarta yang mengirimkan edaran Cleansing guru honorer harus bisa menjelaskan apa maksud kebijakan cleansing ini," tegaa Iman. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler