jpnn.com, JAKARTA - Toffe Event akan kembali menggelaar SEOCon Jakarta 2023 yang dijadwalkan pada 24-25 Mei 2023 mendatang di The Kasablanka Hall, Jakarta Selatan.
Namun, menjelang diselenggerakan forum tersebut, Dewaweb dan ToffeeDev bersama Goodworks mengadakan event power lunch bertajuk 'Stop Wasting Your Marketing Budget', Kamis (16/3).
BACA JUGA: Berkat Pendampingan Digital Marketing Sahabat Sandiuno, Penjualan Produk UMKM di Bandung Meningkat
Acara tersebut dihadiri pembicara tepercaya mulai dari CEO ToffeeDev dan Toffee Events yang juga merupakan inisiator dari SEOCon, Ryan Kristo Muljono, dan Viktor Iwan, CEO dari Doxa Digital.
Dalam acara tersebut, mereka membagikan sejumlah tips dan informasi mengenai strategi untuk optimalisasi budget marketing.
BACA JUGA: Implementasikan Strategi Digital Marketing, Link Net Raih 2 Penghargaan
Ryan mengatakan dunia marketing sudah memasuki era artificial intelligence (AI) akan mengubah industri marketing.
Namun, dia mengatakan tidak ada produk bisnis yang buruk, tetapi semua bergantung pada cara pemasarannya.
BACA JUGA: Pelayanan Makin Baik, PLN Raih Penghargaan The Best Industry Marketing Champion 2022
“Penting juga bagi bisnis untuk terus bereksperimen dan melakukan percobaan (produk). Namun, kebanyakan orang memulai strategi marketing dari cara yang kurang tepat,” ungkap Ryan dalam siaran persnya, Minggu (19/3).
Sementara itu, Viktor mengatakan bahwa proses pelanggan dalam mencari hingga menentukan pilihan produk cukup berliku.
Menurutnya, untuk bisa unggul di pasaran, pemilik bisnis harus mengerti cara untuk memenangkan “The Messy Middle” model, yaitu sebuah model yang bisa memetakan pengambilan keputusan oleh user.
Dalam hal ini, secara spesifik pembelian produk. Model The Messy Middle memiliki beberapa tahapan, mulai dari trigger, exposure, exploration dan evaluation, serta experience, sebelum konsumen melakukan purchase.
Oleh karena itu, penting bagi bisnis untuk menguasai data dan machine learning untuk dapat memahami dan memenangkan pelanggan.
“Segala sesuatu dalam bidang digital marketing itu berhubungan dengan tren. Behavior model (machine learning) itu sangat penting untuk dikuasai,” ujar Viktor.
Selain itu, kata dia, brand awareness di pasaran juga merupakan poin penting untuk dapat memperkuat positioning di pasaran.
Dengan memiliki brand awareness yang kuat, terdapat kesempatan untuk menjadi pilihan pelanggan dibandingkan kompetitor yang ada.
Ryan menjelaskan performance marketing framework bisa membantu praktisi marketing atau perusahaan untuk mendapatkan lebih banyak klien hingga sepuluh kali lipat dengan budget yang efisien.
Secara garis besar, proses pemasaran dimulai dengan mempersiapkan produk, menargetkan audiens yang tepat, dan merancang penawaran menarik sesuai target.
Teknik pemasaran yang akan dilakukan mencakup paid advertising, organic traffic, dan social media communication.
Dilansir dari Forbes, beberapa strategi yang akan digunakan untuk menunjang performance marketing adalah AI dan otomatisasi (seperti chatbot dan automated email campaign), contextual advertising, dan teknologi seperti visual search dan Augmented Reality (AR) serta Virtual Reality (VR).
Hal ini senada dengan pernyataan Ryan mengenai prediksi tren marketing di tahun 2023.
“Tren utama yang perlu kami semua perhatikan di tahun 2023 ini dalam dunia marketing adalah AI, programmatic advertising, serta fokus pada local Search Engine Optimization (SEO), metaverse, serta video marketing,” ujar Ryan. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lewat Digital Marketing, UKM Sahabat Sandi Pekanbaru Ciptakan Lapangan Kerja Baru
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian