Menkes Serahkan Penghargaan 25 RSIA Terbaik

Rabu, 22 Desember 2010 – 06:12 WIB

JAKARTA -Jelang akhir tahun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali memberikan penghargaan Rumah Sakit RS terbaik dari 26 provinsi di IndonesiaSedikitnya 25 RS meraih penghargaan sebagai rumah sakit Sayang Ibu dan Bayi terbaik 2010

BACA JUGA: KPK Tunggu Data Skoring CPNS

Penghargaan itu diberikan atas prakarsa dan peningkatan kesehatan yang sukses dilakukan di rumah sakit terutama bagi ibu dan bayi.

"Ini diberikan untuk memotivasi pengelola agar bisa lebih baik lagi dalam menjalankan tugas," ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih ketika beraudiensi dengan para pengurus RS di kantor Kemenkes, Jakarta kemarin (21/12) malam
Penghargaan yang diberikan kepada RS Sayang ibu dan bayi ini dalam rangka Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember

BACA JUGA: SBY Perintahkan Mendagri Stop Komentari DIY

Penghargaan yang diberikan diantaranya untuk pengelola terbaik RS Sayang ibu dan bayi di tingkat provinsi.

Adapun ke-25 RS yang mendapatkan penghargaan terbaik tersebut antara lain RSUD Cut Nyak Dhien, Meulabo, NAD; RSUD Pandan, Sumatera Utara; RS Muhammad Zein, Painan, Sumbar; RSUD Siak Riau, RSUD H Abdul Manap Jambi; RSUD Prabumulih Sumsel; RSUD M Yunus Bengkulu; RSUD Batu Aji Kota Batam; dan RSUD Kalianda Lampung.

Selanjutnya, RS Saint Carolus Jakarta; RS Sari Asih Karawaci; RSUD Cianjur Jawa Barat; RSUD Sragen Jateng; RSU Dr Sardjito Yogyakarta; RSUD Mardi Waluyo Blitar Jatim; RSU Sanjiwani Gianyar; RSD Prof dr Johanes Kupang; RSU Dompu NTB; RSU Harapan Anak Kalbar; RSU dr H Soemarno S Bulungan Kaltim; RSU dr Murjani Sampit Kalteng; RSUD Anutapura Palu Sulteng; RSUD Pasar Wajo; RS Dipati Hamzah Pangkal Pinang dan RSU Karel Sadsuittubun.

Menkes mengatakan, RS merupakan pelaksana program kesehatan yang juga berperan sangat penting dalam penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita
Untuk itu, RS diarahkan memiliki target dalam upayanya menurunkan angka kematian ibu dan bayi

BACA JUGA: Busyro Siap Buka Telinga demi KPK

Pemrintah pun mengimbau rumah sakit untuk terus memantau data mengenai hal tersebut"Penting untuk memantau data apakah ada tren kenaikan bayi lahir premature dan kematian bayiUntuk mencapai target MDGs 2015, RS harus memiliki target," katanya.

Hal tersebut dikemukakannya, juga terkait prediksi target MDGs pencapaian penurunan angka kematian ibu yang sulit dicapai bukan hanya di Indonesia melainkan juga di negara berkembang lainnyaMenkes mengemukakan, permasalahan lain yang perlu di perhatikan RS diantaranya, mengenai penanganan gizi bayi dan balitaSaat ini kata dia, permasalahan gizi balita masih cukup tinggi sehingga banyak balita yang tumbuh tidak sempurna dan mengalami masalah tinggi badan.

"Hal ini berkaitan dengan asupan gizi ibu pada waktu hamilRS juga harus meningkatkan program gizi seimbang, utamakan makanan yang ada di daerah sehingga mudah didapat," kata Menkes.

Selain itu, RS juga diminta tidak menelantarkan pasien JamkesmasJika tempat tidur kelas III penuh, Menkes meminta RS untuk mengantar hingga ke RS rujukan yang lain untuk memastikan pasien ditangani sehingga tidak terlantar di jalanan(zul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dien Syamsuddin Puji Riedl


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler