Menkes Terawan Berulang Kali Jadi Juara di Survei Menteri Terburuk

Jumat, 18 Desember 2020 – 22:06 WIB
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Sikap Presiden Jokowi yang mendukung segala bentuk penegakan hukum tanpa pandang bulu adalah sebuah sikap yang patut diacungkan jempol. Artinya, Presiden Jokowi tidak pernah melindungi anak buahnya yang  terbukti merampok uang negara.

Menanggapi kegentingan ini, Abi Rekso selaku analis kebijakan publik menyatakan bahwa kebutuhan reshuffle semakin nyata. Sudah saatnya Presiden Jokowi mempertimbangkan hal ini secara segera.

BACA JUGA: Menkes Terawan Keluarkan Pernyataan Tegas, Jangan Coba-coba

"Reshuffle kali ini adalah kebutuhan atas menjawab kebuntuan sistem. Sudah ada dua Menteri Kabinet Jokowi yang tersangkut masalah korupsi. Sebelum catatan Itu bertambah ada baiknya Presiden mulai mempertimbangkan rombak kabinet segera mungkin. Ini bukan soal politik akomodatif, ini tentang keberlangsungan sistem pemerintah di masa krisis pandemi" papar Abi Rekso.

Kemudian juga muncul pertanyaan publik, apakah ada juga catatan buruk kinerja kementerian diluar dua menteri yang tersangkut masalah korupsi?

BACA JUGA: Top! Ini Gebrakan dan Harapan Menkes Terawan Terkait Rumah Sakit dan Jaminan Alkes

Abi Rekso menjelaskan, di luar dua nama yang sudah tersangkut korupsi nama Menkes Terawan juga menjadi sorotan penilaian yang kurang memuaskan.

"Sektor kesehatan adalah barang publik yang sangat vital bagi masyarakat. Sudah semestinya sejak awal orang yang memimpin Kementerian Kesehatan adalah orang yang selalu bergumul pada problem kesehatan rakyat. Bukan semata-mata orang yang meletakan pelayanan kesehatan sebagai sektor bisnis jasa. Itu bertentangan dengan paradigma keadilan sosial." tambah Abi Rekso.

BACA JUGA: Menkes Terawan Pengin Solo Punya Sport Center Terbaik

Abi Rekso juga menilai absennya kepemimpinan birokrasi dan komunikasi publik selama Menteri Terawan memimpin. Kedua hal tersebut dianggap sangat buruk, hal Itu juga yang membuat Kementerian Kesehatan semakin tidak berperan selama pandemi.

Bahkan dalam banyak survei independen menjelaskan bahwa jika terjadi reshuffle kabinet maka nama Terawan Agus Putranto yang paling awal diganti.

Survei Datalyst Center menjelaskan dari 2,2 juta pembicaraan publik selama Juli hingga November, nama Terawan mendapatkan 74 presen sentimen yang paling buruk.

Indonesia Political Opinion merilis bahwa 57 persen dari pembicaraan terkait Presiden Jokowi menuntut pencopotan Menteri Terawan.

Dan yang terakhir soal kinerja kementerian yang di rilis Vox Populi Research Center merilis Menteri Terawan kinerja 0,1 persen. Artinya sangat tidak kredibel kinerjanya sebagai menteri kesehatan.

"Selama Pak Terawan menjabat, sama sekali tidak terlihat kepemimpinan baik secara birokrasi maupun sektor kesehatan. Terlihat Pak Menteri tidak bisa menguasai birokrasi di Kementerian. Maka semua hal macet dan tidak produktif. Banyak pertanyaan publik yang tidak direspon atau diinformasikan terkait situasi dan kondisi selama pandemi. Hal ini juga menimbulkan banyak pertanyaan publik, apa saja sih kerja Menteri Terawan?" jelas Abi Rekso.

"Kasus kepemimpinan Menteri Terawan harus menjadi perhatian khusus Presiden Jokowi, untuk mencari figur lain yang sesuai dengan kriteria kepemimpinan, komunikasi publik, dan keberpihakan pada kesehatan rakyat. Bukan semata-mata fokus pada sektor bisnis kesehatan yang membuat biaya sehat menjadi lebih tinggi," pungkas dia. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler