jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan kasus gagal ginjal yang melanda 245 anak di sejumlah daerah disebabkan oleh zat kimia yang ada di dalam pelarut obat-obatan yang dikonsumsi oleh para pasien.
Hal tersebut disimpulkannya berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dengan sejumlah pihak terkait.
BACA JUGA: Jokowi Perintahkan Menkes Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Obat Sirop Berbahaya
Budi mengungkapkan hal tersebut seusai mengikuti rapat internal bersama Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Senin (24/10).
"Jadi, berdasarkan rilis dari WHO, adanya zat kimia di pasien, bukti biopsi yang menunjukkan kerusakan ginjalnya karena zat kimia ini, dan keempat adanya zat kimia ini di obat-obatan yang ada di rumah pasien, kami menyimpulkan benar penyebabnya adalah obat-obat kimia yang merupakan cemaran dari pelarut ini," ujar dia.
BACA JUGA: Kumpulkan Kapolri hingga Menkes, Jokowi: Jangan Anggap Kasus Gagal Ginjal Kecil, Ini Masalah Besar
Berdasarkan hasil analisis tersebut, Kementerian Kesehatan pun telah melakukan sejumlah langkah konservatif.
Salah satunya dengan menutup sekitar 1.100 obat-obatan yang mengandung pelarut seraya menunggu hasil penelitan yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
BACA JUGA: Lihat, Siapa Saja Menteri yang Jokowi Kenalkan kepada PM Palestina
"Kami akan keluarkan surat untuk rilis. Jadi, ada 133 atau 150-an obat-obatan yang memang pelarutnya tidak mengandung bahan kimia berbahaya," ungkap Budi. (tan/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Terima Kunjungan PM Palestina, Lihat Keakraban Mereka
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga