Menkeu Sri Mulyani: Indonesia Siap Gelontorkan Dana Besar Untuk Energi Andal dan Murah

Selasa, 06 Desember 2022 – 23:45 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu) bersama Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) dan United Nations Development Programme (UNDP), menggelar konferensi bertajuk Indonesia International Conference for Sustainable Finance and Economy 2022: Sustainable Finance Toward a Transition to Net Zero Emission, pada 30 November 2022.

Konferensi yang dilangsungkan secara daring ini bertujuan untuk mengkaji kebijakan dan upaya pembangunan sektor keuangan Indonesia yang lebih kuat dengan meningkatkan transisi keuangan berkelanjutan di Indonesia.

BACA JUGA: Mudahkan Layanan Publik, Ganjar Pranowo Dapat Penghargaan dari KemenpanRB

Keuangan Berkelanjutan merupakan salah satu agenda yang diprioritaskan dalam Paris Agreement dalam Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.

Di Indonesia, salah satu langkah menuju penerapan keuangan berkelanjutan dilakukan melalui peluncuran Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform pada side event G20 lalu.

BACA JUGA: Infrastruktur yang Digagas Jokowi Mendorong Kemajuan di Banyak Sektor

ETM Country Platform merupakan sebuah bentuk koordinasi utama dan penggerak untuk mendorong transisi yang adil dan terjangkau di Indonesia untuk sektor energi.

Melalui ETM Country Platform, pemerintah Indonesia akan melakukan berbagai koordinasi dalam menggerakan transisi energi yang saat ini sebagian besar masih berkarbon tinggi menuju energi karbon yang lebih bersih.

BACA JUGA: Dirut MIND ID Pastikan Perusahaan Terapkan Good Mining Practice

“Indonesia telah mengambil tindakan nyata dengan meluncurkan ETM Country Platform. Ini adalah tonggak yang sangat penting dalam merancang transisi energi yang adil dan terjangkau bagi Indonesia. ETM Country Platform ini menunjukkan bahwa kita, Indonesia, siap mengerahkan sumber daya keuangan yang besar di industri energi untuk menghasilkan energi yang andal dan murah guna mempertahankan pertumbuhan ekonomi kita yang kuat," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Sri Mulyani mengatakan ETM Country Platform Indonesia akan berfungsi sebagai ‘kendaraan’ nasional untuk mengumpulkan lembaga-lembaga swasta dan publik besar untuk bersama-sama mendorong pendanaan yang signifikan untuk aksi iklim.

Hal ini juga akan menghasilkan pelajaran berharga dan praktik terbaik bagi komunitas global untuk menerapkan kebijakan transisi energi yang lebih baik serta untuk memenuhi tujuan iklim kita bersama.

"Ini juga menciptakan kesiapan kelembagaan dan pengambil kebijakan Indonesia untuk menarik investasi baru yang signifikan di sektor energi kita dan pada saat yang sama juga akan membantu kita mengurangi emisi gas rumah kaca seperti yang ditunjukkan dalam Nationally Determined Contribution (NDC),” tuturnya.

Pemerintah Indonesia ke depannya berencana untuk mengembangkan kerangka pembiayaan dan investasi melalui kerja sama dengan berbagai mitra institusi dalam negeri maupun luar negeri.

Sri Mulyani menambahkan, peran pemerintah adalah menyiapkan kerangka hukum dan infrastruktur lunak terkait agar pasar ESG Indonesia dapat berkembang.

"Saat ini kami sedang berdiskusi dengan DPR mengenai omnibus law soal pembangunan dan penguatan sektor keuangan Indonesia yang sedang direformasi. Dan kami berharap hal ini dapat menjadi landasan yang kuat bagi sektor keuangan di Indonesia untuk mendukung tujuan pembangunan kita," katanya.

Michael Izza, Chief Executive ICAEW mengatakan sebagian besar masyarakat dunia sekarang menerima bahwa perubahan iklim sebenarnya adalah tantangan terbesar yang kita hadapi dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk mengatasinya.

"Visi ICAEW adalah agar chartered accountant berkontribusi pada dunia ekonomi yang berkelanjutan, dengan salah satu tema strategis kami yaitu untuk membantu mencapai UN Sustainable Development Goals. Dengan tantangan dan ketidakstabilan ekonomi saat ini sangat mudah untuk melupakan pentingnya agenda keberlanjutan dan target menuju net zero. Namun sangat penting bagi kita untuk mempertahankan momentum dan tidak melupakan dampak yang bisa dan harus kita buat," terang dia.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Manfaatkan Limbah FABA, PLN Bangun Jalan Desa di Pekanbaru


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler