Menko Airlangga Bahas Penyelesaian I-EU CEPA dengan Dubes Uni Eropa

Jumat, 27 September 2024 – 20:11 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto membahas penyelesaian I-EU CEPA dengan Duta Besar Uni Eropa. Foto: ekon.go.id

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Uni Eropa dan sejumlah Duta Besar Negara-Negara Uni Eropa di Kantor Kemenko Perekonomian pada Rabu (25/9).

Dalam pertemuan itu membahas tentang penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).

BACA JUGA: Menko Airlangga: Bersinergi untuk Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Pertemuan ini menegaskan komitmen Indonesia dalam menyelesaikan perjanjian dagang bilateral paling komprehensif yang pernah dijalankan Indonesia dengan mitra dagangnya.

Menurut Menko Airlangga, penyelesaian I-EU CEPA dapat membuka peluang besar bagi perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Uni Eropa.

BACA JUGA: Menko Airlangga: Percepatan EV Penting untuk Masa Depan Transportasi Inklusif dan Berkelanjutan

"Dampaknya pada GDP riil kedua pihak diperkirakan akan tumbuh senilai EUR 5,2 miliar untuk Indonesia dan EUR 3,1 miliar untuk Uni Eropa pada tahun 2032 jika negosiasi dapat diselesaikan," ungkap Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga menekankan pentingnya Uni Eropa menunjukkan komitmen mereka dalam penyelesaian perundingan yang telah berlangsung selama sembilan tahun.

BACA JUGA: Menko Airlangga Ungkap Penyelesaian Perundingan I-EU CEPA Membawa Peluang Investasi

Komitmen ini sebelumnya sudah disepakati di tingkat tertinggi pemerintahan, yaitu antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen. Namun, hingga kini belum ada implementasi nyata.

Menko Airlangga menegaskan bahwa Indonesia dapat mempertimbangkan kembali perundingan ini, mengingat pentingnya Uni Eropa sebagai salah satu mitra dagang strategis Indonesia.

Uni Eropa saat ini menempati posisi lima besar mitra dagang terbesar Indonesia, dengan total perdagangan mencapai USD 30,77 miliar pada 2023, di mana Indonesia mencatat surplus perdagangan sebesar USD 2,5 miliar.

Selama lima tahun terakhir, Indonesia berhasil mempertahankan tren surplus perdagangan dengan Uni Eropa, dengan total nilai mencapai USD 23,95 miliar.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Djatmiko Bris Witjaksono, menegaskan bahwa Indonesia telah mengambil langkah-langkah signifikan untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak, terutama dalam isu-isu penting yang menjadi perhatian.

Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan perundingan sebelum pergantian pemerintahan.

Para Duta Besar Uni Eropa yang hadir dalam pertemuan tersebut mengapresiasi undangan Menko Airlangga dan menyatakan dukungan mereka terhadap penyelesaian perundingan I-EU CEPA.

Mereka mengakui potensi besar dalam memperkuat hubungan perdagangan dan meningkatkan investasi antara kedua belah pihak. Para perwakilan Uni Eropa sepakat bahwa perjanjian yang dihasilkan harus mengakomodasi prinsip "mutually beneficial and mutual satisfactory" untuk kedua negara.

Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga turut didampingi oleh Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, serta Staf Ahli Bidang Diplomasi Ekonomi dari Kementerian Luar Negeri. (jpnn.com)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler