jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus berkomitmen mendorong kebijakan terkait penggunaan kendaraan listrik di Indonesia melalui berbagai inisiatif, termasuk peta jalan pengembangan kendaraan listrik hingga 2030.
Kebijakan-kebijakan yang diterapkan juga telah berhasil mengundang para investor untuk turut mendukung pengembangan kendaraan listrik tersebut.
BACA JUGA: Menko Airlangga Optimistis Indonesia Capai SDGs Pada 2030
"Perkembangan kendaraan listrik bukan hanya menjadi tren global, tetapi juga merupakan bagian penting dari transformasi ekonomi menuju ekonomi hijau dan yang berkelanjutan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, secara virtual dalam Periklindo Electric Vehicle (EV) Conference 2024, Jumat (13/9).
Untuk mendukung investasi di sektor EV, Pemerintah mengeluarkan kebijakan antara lain insentif bea masuk atas impor BEV Roda 4 sebesar 0%, insentif PPnBM untuk BEV Roda 4, serta program insentif motor listrik sebesar Rp 7 juta dan berhasil meningkatkan penjualan EV di Indonesia.
BACA JUGA: Upaya Menko Airlangga Genjot Kerja Sama Ekonomi Hijau Harus Didukung Penuh
Menurut data Gaikindo, penjualan mobil listrik semua merek sejak Januari hingga Juli 2024 sebanyak 17.826 unit yang mana angka tersebut naik lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
“Teknologi EV berkembang sangat pesat, terutama dalam pengembangan baterai berefisiensi tinggi dan jaringan pengisian daya. Di dalam teknologi baterai juga terdapat sejumlah keunggulan yang salah satunya sodium ion yang saat ini terus dipelajari,” ungkap Menko Airlangga.
BACA JUGA: Kemenko Perekonomian Ungkap Implementasi LCT Langkah Konkret Perkuat Ketahanan Ekonomi Nasional
Pengembangan kendaraan listrik tidak hanya berfokus pada bidang teknologi, Menko Airlangga mengutarakan bahwa faktor konsumen dan keberlanjutan juga merupakan hal yang penting.
Dari sisi konsumen, terdapat beberapa hal yang perlu terus diperhatikan mulai harga yang terjangkau hingga informasi yang jelas tentang manfaat kendaraan listrik.
Masyarakat perlu diedukasi agar mengerti dalam pemanfaatan teknologi EV. Untuk itu, kerja sama lintas sektor sangat diperlukan.
Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa perkembangan industri kendaraan listrik sampai saat ini cukup positif.
Perkembangan EV ini perlu terus didorong untuk mewujudkan masa depan transportasi yang ramah lingkungan, inklusif, dan modern.
“Kendaraan listrik menjadi solusi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan produksi kendaraan listrik di Indonesia perlu didasarkan pada praktik yang ramah lingkungan mulai dari hulu hingga hilir,” pungkas Menko Airlangga.(jpnn.com)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Djainab Natalia Saroh