Menko Airlangga Beber 3 Manfaat Presidensi G20 Indonesia

Sabtu, 20 November 2021 – 12:17 WIB
Menko Airlangga Hartarto. Foto dok Kemenko

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia secara resmi akan memegang Presidensi Group of Twenty (G20), selama setahun penuh, hingga KTT G20 pada November 2022.

Menko perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, sedikitnya ada tiga manfaat besar bagi Indonesia, jika pertemuan dilaksanakan secara fisik.

BACA JUGA: Gegara Ini, Adik Vanessa Angel Sungkan Datang ke Rumah Sang Kakak

Di antaranya peningkatkan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 triliun, penambahan PDB nasional hingga Rp 7,4 triliun, dan pelibatan UMKM dan penyerapan tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor.

Sehingga secara agregat, sambung Airlangga, diperkirakan manfaat ekonominya bisa mencapai 1,5 – 2 kali lebih besar dari pelaksanaan IMF-WBG Annual Meetings 2018 di Bali, karena pelaksanaan pertemuan G20 tahun depan yang direncanakan sejumlah 150 pertemuan dan side events selama 12 bulan.

BACA JUGA: Tak Perlu Minum Obat, Begini Cara Mudah Mengatasi Sakit Gigi

"Manfaat untuk sektor akomodasi, makan-minum, pariwisata pasti, dan yang terpenting adalah branding Indonesia di dunia internasional. Dalam jangka panjang, branding itu akan meningkatkan confidence dari negara-negara lain terhadap Indonesia, dan Indonesia dapat menjadi central stage di dunia," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam diskusi bertema 'Mau Dibawa Ke Mana G20 di Era Presidensi Indonesia?' pada Jumat (19/11).

Presidensi G20 mengusung tema Recover Together, Recover Stronger. Melalui tema ini, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bersama-sama mencapai pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan.

BACA JUGA: Jelang Nataru, dr Reisa Minta Masyarakat Cegah Gelombang Ketiga Covid-19

Semakin terintegrasinya perekonomian global, keberhasilan penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi di suatu negara tidak akan dapat bertahan lama apabila tidak diikuti oleh keberhasilan yang sama di negara-negara lain.

Melalui forum G20 tersebut, Indonesia berkesempatan mendorong upaya kolektif dunia mewujudkan kebijakan yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi global secara inklusif.

Adapun tiga topik utama yang akan diangkat dalam Presidensi G20 Indonesia, yakni Sistem Kesehatan Dunia, Transformasi Ekonomi dan Digital dan Transisi Energi.

Menko Airlangga menerangkan, dari dalam negeri Indonesia harus memperkuat sisi kesehatan, yaitu vaksin dalam negeri yang bisa membuat resiliensi untuk mengatasi jika terjadi gelombang berikutnya.

“Maka itu, vaksin merah putih, vaksin nusantara ataupun vaksin lainnya yang bisa kerja sama dengan perusahaan farmasi, baik dengan BUMN dan swasta akan terus didorong, agar selain menangani Covid-19, kita bisa juga menghemat devisa,” terangnya.

Terkait digitalisasi, pemerintah sudah punya roadmap dan mendorong infrastruktur digitalisasi.

Dalam hal ini, Indonesia harus mampu memanfaatkan sistem komunikasi satelit orbit rendah atau low earth orbit satellite untuk menjangkau layanan komunikasi hingga wilayah terpencil dan lebih terjangkau. Teknologi ini akan dapat mengatasi kesenjangan digital.

Di sisi lain, inklusi keuangan melalui fintech dan digitalisasi, terutama membuat regulatory sandbox untuk melindungi transaksi keuangan masyarakat.

“Untuk transisi energi, Indonesia akan membuat prototipe atau percontohan, termasuk kepada dukungan finansialnya, sehingga ini paket percontohan yang bisa direplikasi dan dilihat evaluasinya menjelang KTT G20 nanti,” ujarnya.

Kedua, kebijakan Indonesia untuk melakukan hilirisasi yang menciptakan nilai tambah untuk melengkapi Global Value Chain, misalnya Indonesia mendorong sustainable palm oil sehingga itu menjadi komoditas ekspor andalan.

“Tentu ekosistem terkait hilirisasi bisa didorong keluar, karena ini adalah salah satu sektor unggulan Indonesia, baik kompetitif maupun komparatif. Sektor manufaktur sangat diminati, karena berbagai negara dengan bekal pengalaman pandemi Covid-19, mereka akan berisiko kalau hanya bergantung kepada satu negara saja dalam Global Supply Chain-nya,” ucap Menko Airlangga.

Indonesia juga akan mengupayakan koordinasi kebijakan global yang berkontribusi terhadap tata kelola dunia, yang lebih seimbang, membuat G20 lebih adaptif terhadap krisis, dan memperjuangkan kepentingan nasional di forum global.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler