jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar rapat bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk membahas upaya percepatan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jateng.
Menko Airlangga menyampaikan pengembangan infrastuktur, termasuk PSN memiliki peran penting dalam mendukung pertumbungan perekonomian Indonesia yang berkualitas.
BACA JUGA: Menko Airlangga Terus Memperjuangkan Akses Produk Indonesia di Internasional
Dia menyebutkan pada triwulan I 2023 kinerja perekonomian nasional terus memperlihatkan capaian yang menggembirakan dengan tumbuh sebesar 5,03 persen (yoy).
“Di Jawa Tengah ada 37 Proyek Strategis Nasional. Investasinya sebesar Rp 258,76 triliun dan menyerap tenaga kerja sebesar 66 ribu orang secara langsung,” kata Menko Airlangga melalui keterangan resmi yang diterima, Selasa (18/7).
BACA JUGA: Menko Airlangga: Hambatan Perdagangan seperti Bea Masuk Tinggi Harus Dikurangi
Sejumlah PSN yang saat ini telah beroperasi di Jawa Tengah, yakni Jalan Tol Trans Jawa (Jawa Tengah), PLTU Batang, Waduk Cacaban, Bendungan Randugunting, Pengembangan Pelabuhan Tanjung Intan (Cilacap), Bandara JB Sudirman (Purbalingga).
Kemudian Double Track Kereta Api Jawa Selatan, Bendungan Pidekso, dan Bandara Ngloram (Blora).
Sementara itu, PSN yang telah beroperasi sebagian dan perlu didorong lebih lanjut, yakni Kawasan Industri Terintegrasi Batang dan Jalan Tol Semarang – Demak (Ruas Sayung – Demak).
Di sektor jalan tol, pemerintah telah membangun PSN di Jawa Tengah sepanjang sekitar 340 kilometer dengan nilai investasi sebesar Rp 57,8 triliun.
Pengembangan infrastruktur ini berdampak langsung dalam memperlancar arus mudik saat lebaran, penguatan konektivitas perdagangan, serta menjadi backbone transportasi di Jawa Tengah.
Dapat rapat tersebut, Menko Airlangga mengungkapkan salah satu PSN yang menjadi prioritas di Jawa Tengah adalah penyelesaian pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak.
Pembangunan tersebut juga akan diarahkan untuk pembuatan tanggul pantai atau laut dan awal pembangunan Giant Sea Wall, mengingat beberapa wilayah pantai utara Pulau Jawa mengalami penurunan muka tanah yang mencapai maksimal 20 cm/tahun.
“Jadi selain sebagai jalan tol, itu menjadi tanggul, dan ini menjadi model, di mana model ini bisa dilanjutkan tidak hanya di Semarang, tetapi itu bisa ditarik bahkan sampai di pantai utara Jawa. Bappenas telah melakukan studi, yang sering disebut sebagai Giant Sea Wall,” papar Menko Airlangga.
Rapat tersebut juga membahas agar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Kawasan Industri Terpadu Batang, dan Kawasan Industri Seafer dapat segera beroperasi maksimal dengan dukungan infrastruktur yang akan disediakan oleh pemerintah pusat dan daerah.
Selain diiringi dengan peningkatan SDM yang handal, pengembangan KEK dan kawasan industri di Jateng juga sangat membutuhkan dukungan infrastruktur pelabuhan maupun jetty untuk dapat segera menarik investasi.
Untuk mendorong percepatan penyelesaian PSN di Jateng, Menko Airlangga juga mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah, kabupaten, dan kota setempat.
Dalam rapat juga telah disepakati melakukan kunjungan ke lapangan guna meninjau langsung tingkat kemajuan pembangunan PSN dimaksud. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi