Menko Airlangga Dorong Bisnis Aviasi Berbasis MRO Dikembangkan di Dalam Negeri

Sabtu, 05 November 2022 – 21:59 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tiga dari kiri) mengunjungi Batam guna meninjau langsung perkembangan KEK Batam Aero Technic dan Nongsa Digital Park, Jumat (4/11). Foto: Humas Kemenko Perekonomian

jpnn.com, BATAM - Pemerintah terus mempercepat pemulihan ekonomi nasional dengan meningkatkan iklim investasi dan bisnis di Indonesia, termasuk pada kawasan ekonomi khusus (KEK).

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Duta Besar Kanada untuk Indonesia Nadia Burger dan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Y. Kim mengunjungi Batam guna meninjau langsung perkembangan KEK Batam Aero Technic (BAT) dan Nongsa Digital Park (NDP), Jumat (4/11).

BACA JUGA: Menko Airlangga Ajak Dubes AS dan Kanada ke Batam, Lihat Proyek Nongsa Digital Park

Kunjungan tersebut sebagai showcase bahwa Indonesia siap menerima investasi untuk pengembangan industri semikonduktor, digital talent, serta berbagai usulan proyek yang telah dibahas pada kunjungan kerja di Washington DC beberapa waktu yang lalu.

“Pertama kunjungannya ke KEK Batam Aero Technic. Kami tinjau fasilitas yang ada. Ke depan dibutuhkan kerja sama untuk engine maintenance. Saat ini, kami bicara dengan General Electric. Kami mengarahkannya ke BAT. Engine maintenance ini sangat diperlukan, apalagi Batam Aero Technic  memiliki 600 engine. Jadi, itu sudah captive market sendiri,” ungkap Menko Airlangga.

BACA JUGA: Menko Airlangga Paparkan Pentingnya Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan di IPOC 2022

Lebih lanjut, KEK BAT beroperasi sebagai KEK berdasarkan PP Nomor 67 Tahun 2021 dan berfokus pada kegiatan industri aviasi berbasis maintenance, repair, dan cverhaul (MRO) pesawat udara serta logistik. 

Menko Airlangga beserta rombongan juga berkesempatan melihat langsung perkembangan di KEK BAT berupa beberapa hanggar baru dan component shop.

BACA JUGA: Harapan Menko Airlangga terhadap Desa Wisata, Terus Berinovasi

KEK BAT terintegrasi dengan Bandara Hang Nadim dan membuat KEK BAT terhubung dengan berbagai fasilitas seperti runway pesawat, penyediaan bahan bakar pesawat, hingga air dan listrik yang mampu melancarkan aktivitas industri MRO.

Dari total komitmen investasi sebesar Rp 7,29 triliun hingga 2023, sampai saat ini terealisasi Rp 567 miliar dan menyerap 1.404 tenaga kerja dari target 9.976 tenaga kerja di tahun 2030.

KEK BAT diharapkan mampu menangkap berbagai peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12 ribu unit pesawat dan nilai bisnis sebesar USD 100 miliar pada 2025. 

Dibangunnya BAT ini diperkirakan menghemat devisa 65% hingga 70% dari kebutuhan MRO dari maskapai penerbangan nasional atau senilai Rp 26 triliun per tahun.

Sementara itu, dalam bidang MRO, terdapat potensi kemitraan strategis dengan beberapa perusahaan dari AS dan Kanada seperti Goodrich, Rockwell Collins, Proponent, Collins Aerospace, Boeing, Teledyne Technologies, Meggitt, Honeywell, dan Hamilton Sundstrand.

Menko Airlangga turut didampingi oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Wali Kota Batam, Kepala Badan Pengusahaan Batam, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Internasional, dan Staf Ahli Kemenko Perekonomian. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler