Menko Airlangga Dorong Kerja sama RCEP dengan GCC Diperluas

Senin, 29 April 2024 – 10:49 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong kerja sama RCEP dengan GCC diperluas. Dia menyampaikan hal tersebut saat diundang pada dialog strategis ASEAN–Gulf Cooperation Countries (GCC) di Riyadh, Senin (29/4). Foto: Kemenko Perekonomian.

jpnn.com - RIYADH - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengusulkan untuk memperluas mitra kerja sama Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dengan negara-negara di Gulf Cooperation Countries (GCC).

Menko Airlangga menyampaikan usulannya untuk memperkuat RCEP yang sebelumnya telah dijalin ASEAN bersama beberapa negara mitra.

BACA JUGA: Syukuri Hasil Pemilu 2024, Petinggi Partai Golkar Tunaikan Ibadah Umrah

Dia menyampaikan hal tersebut saat berbicara saat diundang pada dialog strategis ASEAN–Gulf Cooperation Countries (GCC) di Riyadh, Senin (29/4).

Airlangga bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan sambutan pembuka.

BACA JUGA: Menko Airlangga Ungkap Kebijakan Anti-Deforestasi Ditolak Kelompok Bipartisan AS

Dalam dialog ini juga turut hadir berbagai menteri dari negara ASEAN dan GCC lainnya untuk berdiskusi dalam mengidentifikasi kedua kawasan dapat naik tingkat dalam kerja sama antar regional dan menyongsong pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah ketidakpastian global.

"ASEAN mempunyai trade bloc yang besar yaitu RCEP, yaitu ASEAN + enam negara. Jika ditambahkan dengan trade bloc GCC, maka ini akan menjadi megatrade bloc terbesar di dunia. Trade bloc ini dapat memfasilitasi berbagai potensi kerja sama di sektor perdagangan, investasi, digital ekonomi, keuangan syariah, UMKM, dan pertukaran pemuda,” ujar Menko Airlangga.

BACA JUGA: Airlangga Hartarto: Bagi Kami, Pak Jokowi dan Mas Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Menko Airlangga juga menggarisbawahi ASEAN-GCC Framework berikut implementasinya harus lebih jelas dan konkret.

Penjajakan kerja sama Free Trade Agreement perlu dimulai dengan negara-negara GCC, sedangkan yang sudah ada perlu diperkuat dan diperluas.

Kerja sama ini tentu akan menjadi peluang investasi dan perdagangan baru yang akan memperkuat ekonomi kedua kawasan.

Sektor pertanian, energi, pariwisata merupakan sektor esensial, mengingat kedua kawasan ini memiliki keunikan sendiri, termasuk potensi kerja sama di bidang transisi energi, carbon storage, pendidikan, budaya, dan industri produk halal.

Kerja sama ini juga akan berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan dan energi, sekaligus memberikan sinyal ke dunia bahwa ASEAN–GCC merupakan suatu kekuatan ekonomi baru di dunia.

Sebelumnya, Menko Airlangga juga bergabung sebagai panelis pada sesi Labour Markets for the Next Generation bersama para pemimpin dunia lainnya di WEF Special Meeting on Global Collaboration, Growth and Energy for Development.

Sementara itu Perdana Menteri Anwar Ibrahim dalam sambutannya menyebut dialog strategis ASEAN–GCC sangat penting sebagai momentum penguatan kerja sama ASEAN dan GCC terutama di segi perdagangan dan investasi.

Terlebih, Indonesia, Malaysia, dan Laos merupakan 'Troika' dari Keketuaan ASEAN tahun ini.

Troika merupakan konsep penggiliran keketuaan suatu acara untuk menjamin ketersambungan dan keberlanjutan isu yang dibahas.

Pada tahun 2023 lalu Keketuaan ASEAN dipegang oleh Indonesia dan mengangkat tema 'Epicentrum of Growth'.

Selanjutnya pada tahun 2024 ini, Keketuaan ASEAN dipegang oleh Laos, sekaligus bertepatan dengan momen KTT ASEAN-GCC berikutnya.

Pada tahun 2025 Keketuaan ASEAN akan dipegang oleh Malaysia.

Oleh karena itu, kerja sama antarkawasan sangat penting, terutama berkaitan dengan agenda domestik mencapai Indonesia Emas di 2045 di tengah perlambatan ekonomi global dan eskalasi tensi di geopolitik saat ini. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanggapi Putusan MK, Airlangga: Saatnya Kembali Merajut Persatuan


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler