jpnn.com, SIDNEY - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong perluasan pasar ekspor bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan Menko Airlangga saat bertemu Diaspora Indonesia yang menjadi pelaku UMKM di Australia dan pelaku usaha yang bermitra dengan UMKM.
BACA JUGA: Menko Airlangga: Tidak Mudah Jadi Jagoan di Negeri Orang
Pertemuan akrab tersebut digelar di Livingstone International Warehouse, New South Wales, Australia, Senin (3/7).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar RI di Canberra Siswo Pramono juga hadir pada pertemuan tersebut.
BACA JUGA: Menko Airlangga Tekankan Indonesia Ingin Jadi Bagian Penting Rantai Pasok Global
Selain itu juga hadir Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso dan Deputi Kerja sama Ekonomi Internasional Edi Pambudi.
Sebagai informasi, UMKM merupakan critical engine bagi perekonomian nasional, baik Indonesia maupun Australia.
Berdasarkan data Kemenkop UKM, kontribusi terhadap PDB pada 2021 mencapai 60,51 persen atau sekitar Rp 9,580 triliun, penyerapan tenaga kerja mencapai 97 persen atau sebanyak 120,59 juta orang.
Saat ini, partisipasi UMKM Indonesia dalam Global Value Chain (GVC) baru mencapai 4,1 persen dari jumlah unit usaha.
Partisipasi GVC Indonesia masih tertinggal dengan sejumlah negara tetangga seperti Malaysia 46,2 persen, Thailand 29,6 persen, Vietnam 20,1 persen, dan Filipina 21,4 persen.
CEO Livingstone International Ivan Paulus pada presentasinya mewakili diaspora Indonesia di Australia menyampaikan bahwa produk-produk Indonesia cukup diminati di negara tersebut.
Namun demikian, saat ini nilai serap masih dinilai rendah, dari 65 ribu jenis produk dengan nilai impor USD 220 juta, Indonesia masih di bawah 12 persen.
Karena itu, menurut Ivan Paulus, dibutuhkan percepatan produksi dari pabrik-pabrik serta UMKM Indonesia untuk memasok kebutuhan atas produk Indonesia yang semakin besar di Australia.
“Kami berkomitmen mengalihkan sebanyak mungkin produk impor dari China menjadi produk dari Indonesia,” ujar Ivan Paulus.
Penerima penghargaan Primaduta Award 2022 itu juga memperkenalkan para pelaku UMKM Diaspora Indonesia yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan berbagai dukungan pemerintah terhadap UMKM.
Mulai dari fasilitas pembiayaan dengan bunga yang rendah melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta berbagai insentif fiskal bagi pelaku usaha yang berorientasi ekspor.
Untuk memperkuat dukungan pemerintah terhadap UMKM, pada rapat kabinet terbatas Februari 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menugaskan Menko Airlangga membentuk Satuan Tugas (Satgas) Ekspor guna mendorong perluasan pasar ekspor bagi pelaku UMKM.
“Ini merupakan hal yang luar biasa, karena berbagai perusahaan Indonesia yang hadir dipimpin oleh champion-champion UMKM Indonesia," kata Menko Airlangga.
Menko Airlangga menegaskan pemerintah menyampaikan apresiasi kepada para diaspora yang aktif mendukung kemajuan UMKM Indonesia untuk dapat memasuki pasar ekspor, khususnya Australia.
Pada pertemuan tersebut, Menko Airlangga dan Menlu Retno juga menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding atau kontrak dagang antara Livingstone International dengan PT Asia Cakra Ceria Plastik dan Livingstone dengan La Moringa.
Sementara MoU Kerja sama antara UMKM Yogyakarta dengan para pelaku UMKM di Melbourne yang menggunakan dana keistimewaan DI Yogyakarta telah dilakukan sebelumnya pada 8 Februari 2023 yang lalu.
Menko Airlangga, Menlu Retno Marsudi, dan Dubes Siswo Pramono juga berkesempatan untuk mencoba vending machine yang menyajikan berbagai makanan dan minuman produksi Indonesia yang dipasarkan di Australia.
Para menteri dan Dubes RI juga mengendarai buggy untuk meninjau warehouse yang menampung berbagai produk Indonesia tersebut. (mrk/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi