jpnn.com, BELANDA - Pengajar Hubungan Internasional FISIP Universitas Nasional Robi Nurhadi menilai Menko Perekonomian Airlangga Hartato berhasil membawa agenda Indonesia agar diterima dunia.
Menurutnya, penerimaan hangat Jerman selaku Presidensi Negara-Negara Maju G7 menjadi langkah cerdas menjembatani kepentingan negara berkembang dengan negara maju.
BACA JUGA: Minuman Sehat dari Bahan Alami Ini Bisa Meningkatkan Libido Pria, Joss!
"Juga penerimaan hangat Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan Her Majesty Queen Maxima of the Netherlands bisa memberi dampak positif yang khusus kepada Indonesia," ujar aktivis perdamaian dunia ini.
Dia berpandangan memperluas pasar ke negara-negara Eropa, seperti Belanda, Jerman dan lainnya saat ini sangatlah tepat.
BACA JUGA: Menko Airlangga Undang PM Singapura Hadir Pada KTT G20 di Bali
"Mereka sedang terdampak soal pasokan barang akibat perang Rusia-Ukraina. Nah, kalau Pak Airlangga membuka kesempatan agar barang-barang kita masuk, itu bagus," kata Kepala Pusat Penelitian Pascasarjana Universitas Nasional tersebut.
Menurut Robi, Belanda tidak hanya menjadi tujuan bagi perusahaan-perusahaan besar yang mengekspor minyak kelapa sawit, produk kimia, tapi juga bagi usaha rakyat menengah seperti kopra dan produk turunanya serta produk alas kaki.
BACA JUGA: Makan Kedelai Bikin Penderita Asam Urat Makin Parah?
"Jadi, kalau Pak Menko mau memperluas pasar ekspor bagi barang-barang UKM dan koperasi ke Eropa seperti Belanda dan Jerman, itu memberi nilai tambah bagi masyarakat Indonesia umumnya," seru Robi.
Alumnus Center for History, Politic and Strategy UKM Malaysia ini mengingatkan tidak mudah menarik investasi luar masuk ke Indonesia, tetapi lebih tidak mudah untuk mempertahankan investasi tersebut bertahan dan berkembang.
"Karena itu, sebagaimana diharapkan Perdana Menteri Belanda dalam pertemuan tersebut, pastikan agar prosesnya semakin mudah dan terpercaya. Pak Airlangga berpengalaman di dunia usaha dan terlibat langsung dalam reformasi proses perizinan di Indonesia. Jadi, dia mengerti dan mungkin bisa meyakinkan pihak Belanda tersebut," tutur Robi.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada