jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu Financial Secretary Hong Kong Special Administrative Region (HKSAR) Paul Chan guna membahas peluang kerja sama untuk mengembangkan layanan rantai pasok (supply chain services).
Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Rabu (8/1).
BACA JUGA: Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun
Dalam pertemuan tersebut, Secretary Paul Chan menyampaikan Hong Kong dapat menjadi mitra potensial untuk mengembangkan supply chain services di Indonesia.
Sebagai salah satu penyedia financial services terbesar di Asia, Hong Kong melihat berbagai potensi kerja sama yang siginifikan dengan Indonesia, khususnya di bidang keuangan.
BACA JUGA: Transaksi Program BINA Diskon 2024 Tembus Rp 25,4 Triliun, Ini Harapan Menko Airlangga
Menanggapi hal tersebut, Menko Airlangga menyambut baik rencana investasi dan kerja sama pembiayaan yang ditawarkan Hong Kong dalam membangun sarana supply chain dan proyek infrastruktur lainnya.
Menko Airlangga juga mendorong para pelaku bisnis dari Hong Kong untuk menggali lebih dalam lagi berbagai peluang investasi di Indonesia.
BACA JUGA: Ada 3 Program Diskon Menjelang Nataru, Menko Airlangga Targetkan Rp 80 Triliun Tercapai
“Pemerintah Indonesia memberikan berbagai insentif fiskal, seperti Tax Holiday, Tax Allowance, Investment Allowance, dan Super Deduction Tax," kata Menko Airlangga dalam keterangan resminya, Kamis (9/1).
Menko Airlangga mengungkapkan berbagai kemudahan yang diberikan mungkinkan entitas bisnis dari Indonesia dan Hong Kong untuk mengakses pasar yang lebih luas dan meningkatkan efisiensi bisnis.
Pertemuan kedua menteri juga membahas kondisi ekonomi global yang saat ini tengah menghangat.
Menko Airlangga dan Secretary Paul Chan mendiskusikan ketidakpastian ekonomi global yang disebabkan situasi geopolitik yang menjadi tantangan bagi semua negara.
Secretary Paul Chan memuji kondisi perekonomian Indonesia yang tetap kuat dan pasar yang tetap tumbuh di tengah segala kesulitan yang tengah melanda dunia tersebut.
“Indonesia memiliki lingkungan bisnis kondusif serta surplus populasi usia muda dapat menjadi faktor utama yang akan memperkuat kerja sama investasi,” ungkap Secretary Paul Chan.
Pada akhir pembicaraan, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa terdapat beberapa sektor kerja sama potensial lainnya yang dapat dijajaki oleh para investor Hong Kong, seperti energi terbarukan dan greenfield.
Menko Airlangga juga mengatakan Indonesia menawarkan berbagai kerja sama menjanjikan dengan potensi pertumbuhan yang signifikan, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dengan fokus area seperti industri, pariwisata, manufaktur, dan digital.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, yakni Deputi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, Staf Khusus Menko Perekonomian Raden Pardede, Konsul Jenderal RI Hong Kong Yul Edison, serta Ketua Umum APINDO Shinta Widjaja Kamdani. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi