jpnn.com, LABUAN BAJO - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini konsensus akan dicapai para delegasi dalam mempertimbangkan jalan keluar untuk isu-isu yang menjadi prioritas dalam Presidensi G20 Indonesia.
“G20 sebagai forum ekonomi global utama harus bertindak bersama mengatasi tantangan global yang multidimensi dan saling terkait. Pada hari ini kita memiliki tanggung jawab untuk memikirkan orang lain dan memberikan solusi yang nyata,” ujar Airlangga saat memberikan opening remarks secara virtual pada Pertemuan Sherpa ke-2, Minggu (10/7).
BACA JUGA: Curhat Sambil Menangis, Sule Membayangkan Masa Tua Tanpa Nathalie Holscher
Dalam pertemuan yang digelar di Labuan Bajo, NTT tersebut, Menko Airlangga menyampaikan jutaan orang yang terkena dampak konflik antar negara mendambakan terpenuhinya kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan keamanan, yang sempat hilang.
“Rasa kemanusiaan harus dikedepankan dan menjadi yang utama dalam pertemuan ini. Tanggung jawab kita adalah memberikan solusi untuk mengatasi keluhan mereka, memberikan harapan untuk kehidupan yang lebih baik. Sehingga tidak ada orang, negara, atau wilayah yang ditinggalkan. Dengan demikian, G20 dapat memberikan jalan bagi stabilitas, pemulihan, dan kemakmuran global,” tegas Airlangga.
BACA JUGA: Bagian dari Hewan Kurban Ini Jadi Makanan Ahli Surga, Oh Ternyata
Indonesia juga mengharapkan dukungan dari seluruh negara anggota G20 untuk mendapatkan konsensus bagi aksi yang praktis dan kongkret untuk menunjukkan bahwa G20 benar-benar merupakan forum ekonomi utama, termasuk di dalamnya tiga prioritas Presidensi, yakni kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi.
Kepercayaan dan sikap saling menghormati di antara anggota G20 merupakan kunci untuk mengedepankan dialog dan konsensus.
BACA JUGA: Digugat Cerai Nathalie Holscher: Sule Dilema, Banyak Mengalah dan Tak Mau Membela Diri
Disamping itu, Sherpa bertugas untuk memelihara hubungan kerja yang kondusif, yang menjadi faktor penting dalam mengubah saran berupa kebijakan dan permasalahan teknis yang kompleks menjadi berbagai tindakan yang berani dan nyata bagi seluruh kepala negara anggota G20.
“Sangat penting dalam masa krisis ini bagi G20 untuk meningkatkan kepercayaan sebagai forum ekonomi utama global. Presidensi berharap suasana yang nyaman di Labuan Bajo bisa mendukung Sherpa mencapainya, di mana para chef G20 dapat menyajikan menu yang luar biasa dan bisa dinikmati seluruh dunia,” ucap Airlangga.
Dalam perhelatan kali ini, hadir perwakilan dari organisasi-organisasi internasional yakni International Monetary Fund (IMF), World Trade Organization/International Renewable Energy Agency, dan Food and Agriculture Organization (FAO).
Mereka menyampaikan pandangan mereka mengenai kondisi ekonomi global dan tantangan yang akan dihadapi dalam memulihkan keadaan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Acara pembukaan kali ini dilaksanakan secara hybrid, dengan dihadiri oleh 20 negara anggota G20, 9 negara undangan, dan 10 organisasi internasional.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada