Menko Airlangga Optimistis Inklusi Keuangan Indonesia Capai 90 Persen di 2024

Jumat, 11 Desember 2020 – 20:27 WIB
Presiden Jokowi berbincang dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Negara beberapa waktu lalu. Foto: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis target inklusi keuangan nasional bisa mencapai 90 persen pada 2024 mendatang.

Sebelumnya pada tahun lalu tingkat inklusi keuangan mencapai 76,19 persen.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Rizieq jadi Tersangka, Jokowi Mengaku Sudah Memerintahkan Mahfud MD, MUI Bereaksi Keras

"Hal ini sejalan dengan target dan arahan presiden bahwa pada 2024 inklusi keuangan Indonesia  bisa mencapai 90%. Diperlukan 6 poin kunci dalam implementasinya sebagai strategi nasional menuju keuangan yang inklusif," kata Menko Airlangga dalam Rakornas Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah secara virtual, Kamis (10/12/2020).

Adapun, enam poin tersebut antara lain peningkatan nasional inklusi keuangan dan perlindungan konsumen, perluasan pembukaan rekening, mempercepat sertifikasi hak properti masyarakat yang bisa dijadikan agunan, optimalisasi dalam layanan agen bank atau titik layanan nonbank.

BACA JUGA: Ridwan Kamil Sebut Pertanian Menjadi Ekonomi Masa Depan Provinsi Jabar

Di samping itu, ada juga peningkatan layanan keuangan digital dan transaksi nontunai, serta penguatan monitoring dan evaluasi (Monev) keuangan inklusif.

Selanjutnya, sasaran strategi nasional keuangan inklusif mencakup semua segmen masyarakat dengan fokus pada masyarakat berpendapatan rendah dan lima masyarakat lintas kelompok serta pelaku usaha mikro dan kecil.

BACA JUGA: Gubernur NTT: Organisasi Pemuda Harus Mandiri secara Ekonomi

Upaya peningkatan inklusi keuangan ini sejalan dengan upaya yang dilakukan oleh TPAKD dalam mendukung program pemulihan ekonomi nasional.

“Sasaran SNKI sendiri mencakup semua segmen masyarakat, dengan berfokus pada masyarakat berpendapat rendah, lima masyarakat lintas kelompok, serta pelaku usaha mikro dan kecil (UMK),” jelas Menko Airlangga.

Menko Airlangga mengatakan program ini diharapkan bisa memecahkan masalah sosial dan ekonomi, terutama dalam mengurangi kesenjangan ekonomi, meningkatkan kepemilikan dan penggunaan rekening, serta meningkatkan kesejahteraan UMKM.

“Ke depan, diperlukan sinergitas kebijakan TPAKD dengan SNKI, terutama dengan SNKI baru yang saat ini sedang disusun,” ujar Menko Airlangga.

Untuk mendukung SNKI, kata Menko Airlangga, keberadaan TPAKD memiliki peran penting dalam mendukung keuangan inklusif karena mampu menjangkau semua segmen sasaran.

“Saya berharap program TPAKD diperkuat dengan strategi berkelanjutan dan memaksimalkan penggunaan teknologi agar dapat lebih baik menjangkau dan memudahkan akses layanan keuangan masyarakat,” tutup Menko Airlangga. (flo/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler