Menko Airlangga Puji Smelter Merah Putih Ceria Group

Jumat, 06 Desember 2024 – 16:13 WIB
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat acara Indonesia Mining Summit (IMS) 2024 di Hotel Mulia Jakarta, Rabu (4/12). Foto: source for JPNN.com

jpnn.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto mengapresiasi investasi PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Group) dalam mendukung hilirisasi nikel yang dicanangkan oleh pemerintah. 

Hal ini disampaikan Airlangga pada gelaran Indonesia Mining Summit (IMS) 2024 di Hotel Mulia Jakarta, Rabu (4/12).

BACA JUGA: Miftah Maulana Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden

“Kami mengapresiasi PT Ceria Nugraha Indotama dalam hilirisasi nikel apalagi ini PMDN. Ceria sedang membangun smelter RKEF yang nantinya akan menghasilkan green nickel product, dan HPAL ke depannya. Tentu ini membanggakan,” kata Airlangga dikutip JPNN.com, Jumat (6/11).

Airlangga juga mengapresiasi PT PLN yang telah menyuplai energi bersih ke sejumlah smelter termasuk smelter Ceria Group, di mana hal ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk menciptakan hilirisasi nikel yang renewable

BACA JUGA: Serikat Pekerja JAI Gelar Demo Menolak Mutasi Sepihak

Dia juga mengatakan pemerintah akan berusaha untuk membantu industrialisasi mineral dan batubara melalui sejumlah insentif. Saat ini, sudah terdapat 87 smelter yang beroperasi dari total 172 smelter yang dibangun.

Airlangga juga mengatakan investasi menjadi kunci penting pertumbuhan ekonomi. Tahun 2024 ditargetkan investasi sebesar Rp 1.900 triliun dan tahun 2025 meningkat menjadi Rp 2.100 triliun.

BACA JUGA: Ulah Gus Miftah Hina Penjual Es Teh Jadi Omongan PM Malaysia, Duh

"Salah satu yang terus dikembangkan yakni hilirisasi dan pendalaman struktur supply chain. Terkait critical minerals, perlu untuk menjaga kerja sama dengan negara lain dalam rangka meningkatkan investasi dan menghasilkan devisa,” lanjutnya.

Menurut Airlangga, hilirisasi telah terbukti berbuah manis bagi perekonomian Indonesia.  

Dia juga menyoroti pentingnya penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam pengembangan investasi hilirisasi di Tanah Air. 

"Pembangunan harus menerapkan prinsip ramah lingkungan, kesesuaian terhadap regulasi, serta prioritas penggunaan tenaga kerja lokal secara bertahap. Transfer teknologi dan upaya peningkatan kapasitas masyarakat lokal merupakan faktor yang ditekankan pemerintah dalam setiap investasi," tambahnya. 

Sementara itu, CEO Ceria Group, Derian Sakmiwata menegaskan sebagai PMDN dan PSN, Ceria Group telah menetapkan road map untuk menjadi pemain global industri nikel dan EV battery material producer.

“Untuk memenuhi standar pasar internasional, Ceria Group siap menghasilkan green nickel product yang disokong dengan energi bersih,” ungkapnya. 

Derian juga menjelaskan bahwa Ceria Group telah mendapatkan Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN, di mana pasokan listrik yang digunakan smelter Ceria Group 100 persen menggunakan energi bersih dan terbarukan.

"Kapal Pembangkit Listrik Terapung Nusantara II sudah berada di Pelabuhan Ceria Group dan sudah siap memasok listrik ke Smelter 'Merah Putih' yang akan segera beroperasi. BMPP Nusantara II-60MW ini menggunakan 100 persen bahan bakar gas dengan kapasitas 60 MW,” jelasnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa Smelter ‘Merah Putih’ Ceria Group yang siap beroperasi menggunakan teknologi mutakhir sehingga berperan aktif dalam menciptakan produk-produk yang memiliki nilai tambah tinggi. 

"Smelter ‘Merah Putih’ Ceria Group akan menjadi smelter pertama di Indonesia yang terintegrasi, di mana pasokan bijih nikel dan kegiatan pengolahan pemurnian terjadi di dalam Kawasan IUP PT Ceria Nugraha Indotama," jelas Derian.

Menurutnya dengan adanya Smelter ‘Merah Putih’, Ceria tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global, tetapi juga memastikan bahwa seluruh manfaat dari pengembangan sumber daya nikel dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia. 

“Kami bangga menjadi bagian dari upaya nasional untuk meningkatkan nilai tambah dan mengembangkan industri dalam negeri yang mandiri dan berdaya saing tinggi di pasar global," kata Derian.(mcr8/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler