Menko Airlangga Sebut Kartu Prakerja Menjawab Kebutuhan Pembelajaran Seumur Hidup

Jumat, 04 Oktober 2024 – 19:46 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri acara Temu Alumni Kartu Prakerja yang bertajuk 'Merayakan Prakerja, Merayakan #JadiBisa' yang digelar di Graha Sawala Kemenko Perekonomian, Kamis (3/10). Foto: Dokumentasi Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pentingnya program Kartu Prakerja dalam menjawab kebutuhan pembelajaran sepanjang hidup (lifelong learning) untuk mengantisipasi perubahan zaman.

Penegasan itu disampaikan Menko Airlangga di acara Temu Alumni Kartu Prakerja yang bertajuk 'Merayakan Prakerja, Merayakan #JadiBisa' yang digelar di Graha Sawala Kemenko Perekonomian, Kamis (3/10).

BACA JUGA: Program Kartu Prakerja Berlanjut, Menko Airlangga Ingin Buka Akses Pelatihan di Luar Negeri

Menko Airlangga menyampaikan Kartu Prakerja menjadi solusi bagi masyarakat yang mendapatkan pelatihan saat sekolah.

BACA JUGA: Hasil Riset Tunjukkan Program Kartu Prakerja Beri Dampak Positif kepada Penerimanya

"Hampir lebih dari 90 persen penerima tidak pernah mendapatkan atau mengikuti pelatihan pas kelas sekolah, di manapun tingkatannya. Jadi sebetulnya moral of the story-nya adalah lifelong learning selalu dibutuhkan untuk mengantisipasi perubahan zaman, perubahan teknologi, dan kita berada pada periode dimana inovasi dan disrupsi sangat deras, apapun sektornya,” kata Menko Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/10).

Selama lima tahun terakhir, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) dan manajemen pelaksana Kartu Prakerja berhasil menggaungkan Kartu Prakerja sebagai program terobosan government to people yang manfaatnya telah diterima oleh 18,9 juta masyarakat seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Sosialisasi Kartu Prakerja, Pemkot Pariaman Gandeng MPPKP dan Karier.Mu

Program Kartu Prakerja telah mendapatkan banyak penghargaan dan bahkan dilirik negara-negara lain untuk direplikasi di negara mereka.

Kemenko Perekonomian dan Program Management Office (PMO) Kartu Prakerja setiap tahun juga menggelar acara temu alumni Kartu Prakerja agar program tersebut lebih baik lagi dari tahun ke tahun.

Menko Airlangga mengatakan tidak ada institusi pendidikan manapun yang dapat melakukan pelatihan kepada 18,9 juta dalam waktu sekitar empat tahun.

Program Kartu Prakerja juga terbukti membantu mengatasi tantangan yang ada dalam tenaga kerja di Indonesia.

Menko Airlangga juga menyoroti tantangan tenaga kerja masa depan, termasuk perubahan permintaan pasar dan jenis pekerjaan yang terus berkembang.

"Generasi muda ini perlu punya fleksibilitas untuk menata karier baru, job switching, maupun pembukaan pekerjaan-pekerjaan yang akan ada di depan. Jadi, informasi dan pelatihan on demamd job dan on demand requirement itu sangat diperlukan, dan satu-satunya program yang bisa tailor made on demand sesuai dengan keinginan adik-adik semua itu tersedianya di Kartu Prakerja,” jelas Menko Airlangga.

Kartu Prakerja telah berhasil menjangkau seluruh masyarakat hingga ke pelosok negeri serta telah mendapatkan apresiasi dan berbagai penghargaan.

Menko Airlangga menyebut Kartu Prakerja diapresiasi oleh ADB, UNDP, Bank Dunia, Ratu Maxima dari Belanda, dan Ekonomi Amerika Jeffrey Sachs.

Kartu Prakerja juga terpilih sebagai SDG Action yang dipresentasikan di Markas Besar PBB pada 2023 dalam rangkaian SDG Summit, karena study menunjukkan 8 dari 17 pilar SDG diakselerasi oleh Kartu Prakerja.

Selain itu, Kartu Prakerja juga memperoleh penghargaan dari UNESCO, yaitu Wen Hui Award tahun 2020-2023, yang merupakan penghargaan pertama yang diperoleh oleh Indonesia setelah 12 tahun kompetisi tersebut dilakukan.

Dalam penghargaan tersebut Prakerja dianggap sebagai inovasi pendidikan yang terpuji se-Asia Pasifik.

Kartu Prakerja juga dinilai telah mencapai Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Level 5, dan baru saja Kartu Prakerja juga memperoleh penghargaan GovCyber Inovator karena dorongan terhadap cyber security.

“Menuju Indonesia emas kita tetap membutuhkan pelatihan sebagai bagian daripada pendidikan," ujarnya.

Menko Airlangga mengungkapkan di berbagai negara sudah ada berbagai Kementerian langsung yang menangani pelatihan dan reskilling dan upskilling.

Jadi, Kartu Prakerja adalah sebuah prasarana yang diperlukan untuk mengurangi gap antara mereka yang baru lulus pendidikan dengan demand side daripada pekerjaan.

"Oleh karena itu, saya berharap tim ini terus bersemangat dan insyaallah kita akan terus berupaya agar program yang sangat dirasakan manfaatnya ini dapat berlanjut,” kata Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga menyampaikan pemerintah tengah mendiskusikan kebijakan terkait insentif pelatihan JKP dengan Kartu Prakerja. D

alam Program Kartu Prakerja sendiri terdapat lebih dari 540 lembaga pelatihan yang terlibat dan lebih dari 6.000 jenis pelatihan baik online maupun offline.

“Kategori pelatihan termasuk yang on demand, demand-nya cukup tinggi yaitu digital skills, green skills, soft skills, hospitality, dan ini sangat relevan terhadap dunia kerja,” pungkas Menko Airlangga.

Sebagai informasi, pada acara yang berlangsung di Graha Sawala Kemenko Perekonomian, tidak kurang dari 150 alumni Kartu Prakerja dari 38 provinsi hadir dalam pertemuan tersebut.

Para alumni yang hadir tersebut mewakili para penerima Kartu Prakerja yang tersebar di 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Tak hanya menjangkau secara luas, salah satu program andalan Kemenko Perekonomian ini juga inklusif karena diikuti oleh perempuan, anak muda, keluarga miskin, purna pekerja pigran Indonesia, penyandang disabilitas, maupun yang tinggal di daerah 3T.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Jaksa Agung Muda Tata Usaha Negara Narendra Jatna, Staf Ahli Kementerian Pertahanan Bidang Ekonomi Mayor Jenderal TNI Steverly Christmas Parengkuan, serta perwakilan kementerian/lembaga. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler