Menko Airlangga Sebut Pelabuhan Patimban jadi Urat Nadi Pengembangan Kawasan Rebana

Rabu, 24 Januari 2024 – 15:28 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meninjau langsung perkembangan perkembangan pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (24/1). Foto: Dokumentasi Humas Kemenko Perekonomian

jpnn.com, SUBANG - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Pelabuhan Patimban yang beroperasi sejak 2021 telah memegang peran kunci dalam mendorong kekuatan ekonomi nasional.

Keberadaan pelabuhan internasional tersebut menghubungkan kawasan industri yang mencakup sejumlah wilayah penting, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan pasar dunia.

BACA JUGA: Proyek Tol Akses Patimban Dimulai, Jalurnya Terkoneksi ke Subang Smartpolitan

Tidak hanya menjadi simbol pertumbuhan ekonomi, pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pelabuhan Patimban juga menjadi wujud nyata dari visi Indonesia yang komprehensif dalam membangun infrastruktur yang berkelanjutan dan mendorong kemakmuran bagi seluruh masyarakat.

Menko Airlangga menyebutkan dalam periode Desember 2021 hingga Desember 2023, Pelabuhan Patimban telah memberikan pelayanan aktivitas bongkar muat domestik sebanyak 184.948 CBU (Completely Build Up).

BACA JUGA: Tandatangani Kontrak Paket 5, Kemenhub Lanjutkan Pembangunan Pelabuhan Patimban

Untuk bongkar muat internasional sebanyak 268.968 CBU, yang terdiri dari bongkar muat car terminal serta layanan terhadap 20 kapal multipurpose.

Saat ini, pembangunan Pelabuhan Patimban fase 1 tahap 1 telah selesai dan sudah beroperasi serta pembangunan fase 1 tahap 2 masih terus dilakukan.

BACA JUGA: Jokowi Yakin Ekspor Kendaraan via Pelabuhan Patimban Terus Meningkat

“Investasinya besar. Sayang kalau tidak dioptimalkan secara maksimal. Pelabuhan Patimban harus didorong menjadi world class terminal,” tegas Menko Airlangga saat meninjau langsung perkembangan pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Rabu (24/1).

Menko Airlangga juga mengungkapkan Pelabuhan Patimban memberikan dampak signifikan pada Kawasan Metropolitan Rebana yang meliputi Subang, Indramayu, Cirebon, Majalengka, Sumedang, Kuningan, dan Kota Cirebon.

Kawasan Rebana diestimasikan dapat mendorong pertumbuhan perekonomian mencapai 7,16 persen, membuka peluang terciptanya 4,39 juta lapangan pekerjaan, serta peningkatan investasi sebesar 7,77 persen.

Selain itu, telah ada proposal PSN Kawasan Industri dengan nilai investasi keseluruhan mencapai Rp 169,5 triliun untuk mendukung Pelabuhan Patimban yang berfokus pada produksi semi konduktor, elektronika, dan petrokimia.

Pembangunan Pelabuhan Patimban sendiri bertujuan untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dari pelabuhan sehingga dapat memberikan penguatan ketahanan ekonomi.

Dengan nilai investasi sebesar Rp 43,22 triliun, Pelabuhan Patimban diharapkan juga dapat membantu mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta dengan adanya pembagian arus lalu lintas kendaraan yang langsung ke arah Patimban.

“Jadi harapannya, koridor utara Jawa akan lebih efisien dengan adanya pelabuhan ini, sekaligus membantu traffic di Jakarta tidak terlalu macet,” ujar Menko Airlangga.

Pembangunan pelabuhan seluas 369 hektare tersebut juga didukung dengan pembangunan Jalan Tol Akses Patimban untuk memudahkan akses dari dan ke Pelabuhan Internasional Patimban.

Dengan total biaya investasi mencapai sebesar Rp 5,02 triliun, proses konstruksi Jalan Tol Akses Patimban yang dimulai pada awal 2024 akan memiliki panjang 37,05 kilometer yang terdiri dari 22,94 kilometer porsi pemerintah, dan 14,11 kilometer porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Pelabuhan Patimban sendiri merupakan upaya perumusan solusi bagi pembangunan nasional ke depan dan tertuang sebagai PSN dalam Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2016.

Dengan adanya PSN Pelabuhan Patimban dan Jalan Tol Akses Patimban, serta rencana pembangunan hinterland melalui Kawasan Industri Patimban diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan efisiensi logistik di Indonesia sehingga memperkuat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing di kancah internasional.

Pelabuhan Patimban juga menjadi urat nadi dari pengembangan Kawasan Rebana dan juga untuk menopang kawasan industri di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

Menko Airlangga juga menjelaskan produk otomotif yang hendak diekspor ke berbagai negara, seperti Jepang dan Singapura dapat melalui Pelabuhan Patimban.

“Kalau kita lihat memang ekspor otomotif Indonesia meningkat tiap tahun dan kawasan pelabuhan ini yang disiapkan untuk 218 ribu unit. Tahun kemarin tercapai di atas 100 persen. Jadi sudah bisa dimanfaatkan maksimal,” pungkas Menko Airlangga. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler