Menko Airlangga Terima Kunjungan Dubes Uni Eropa yang Baru, Ini yang Dibahas

Selasa, 28 November 2023 – 10:17 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam yang baru, yakni HE Denis Chaibi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (24/11). Foto: Dokumentasi Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam HE Denis Chaibi, Jumat (24/11).

Kunjungan tersebut dalam rangka perkenalan Dubes Chaibi kepada Menko Airlangga yang baru menjabat menggantikan Dubes Uni Eropa yang sebelumnya, HE Vincent Piket.

BACA JUGA: Airlangga Lantik Paulus Waterpauw Jadi Ketua DPD Golkar Papua Barat

Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas perkembangan serta tindak lanjut hubungan kerja sama ekonomi Indonesia dan Uni Eropa, antara lain terkait dengan progres perundingan Indonesia – European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Selain itu, Menko Airlangga dan Dubes Denis Chaibi juga membahas kebijakan hilirisasi di Indonesia, serta situasi politik kedua pihak yang akan menyelenggarakan pemilihan umum pada 2024 mendatang.

BACA JUGA: Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Keberlanjutan Infrastruktur Strategis

Dubes Chaibi menyambut baik perkembangan hubungan Uni Eropa dengan Indonesia dan mengapresiasi iklim investasi yang semakin baik di Indonesia.

“Indonesia is the engine of growth,” ujar Dubes Chaibi dalam siaran pers Kemenko Perekonomian, Selasa (28/11).

BACA JUGA: Menko Airlangga: Uni Emirat Arab Mendukung Pembangunan di Indonesia

Saat ini, Indonesia menjadi salah satu destinasi diversifikasi investasi negara-negara anggota Uni Eropa.

Hal ini terefleksikan pada nilai perdagangan dan investasi dengan tiga negara anggota utama Uni Eropa, yakni Spanyol, Prancis, dan Jerman.

Prioritas kedua negara saat ini adalah penyelesaian perundingan Indonesia-EU CEPA yang sudah berlangsung selama 7 tahun.

Menko Airlangga menekankan perundingan putaran ke-16 yang akan diselenggarakan pada awal Desember 2023 merupakan 'golden time' untuk menyelesaikan perundingan secara substantif mengingat Indonesia dan Uni Eropa akan memasuki tahun politik pada 2024.

“Sudah disampaikan oleh kedua leaders di beberapa kesempatan sejak tahun lalu, bahwa target penyelesaian perundingan IEU-CEPA secara substantif adalah di akhir tahun 2023 atau paling lambat di awal tahun 2024. Indonesia juga sudah memiliki high-level mandate yang jelas dari Presiden RI terkait lima isu kebijakan strategis pada IEU-CEPA,” tegas Menko Airlangga.

Sehubungan dengan kebijakan hilirisasi di Indonesia, Uni Eropa berharap concern masing-masing pihak terkait kebijakan hilirisasi critical raw minerals tidak menghambat proses penyelesaian IEU-CEPA.

Kedua pihak secara realistis berharap untuk dapat memaksimalkan perundingan dan mencapai perkembangan yang signifikan pada putaran ke-16.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga didampingi Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional dan Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis.

Sementara Dubes Chaibi didampingi Head of Trade and Economic Affairs, EU Delegation to Indonesia and Brunei Darussalam. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler