"Harusnya dalam susunan kabinet, dapat terjawab jika SBY punya kesungguhan
BACA JUGA: Bibit-Chandra: Rekayasa Itu Nyata
Rekrutmen kabinet melalui partai politik, (adalah) balas jasa tanpa mempertimbangkan kepentingan dan layanan (kepada) masyarakat luas, yang mengakibatkan terjadinya penggemukan di kabinet," kata Direktur Eksekutif Indonesia Budget Center (IBC), Arif Nur Alam, saat dihubungi JPNN.Agar beban keuangan negara tidak tersedot untuk memfasilitasikan para elit, kata Arif pula, posisi Menko mestinya bisa ditiadakan
Di pos beberapa menteri, menurut Arif pula, perlu juga dilakukan merger
BACA JUGA: Sudah Tiga Kali Ganti Ketua
Misalnya katanya, Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) bisa disatukan dengan BUMN, sedangkan Menteri Perdagangan dan Perindustrian juga dimergerFasilitas negara seperti bangunan Pusdiklat dan lainnya yang dikomersialkan, juga menjadi perhatian Arif
BACA JUGA: Gaji Presiden dan Wakil Juga Naik
"Semuanya itu perlu ditertibkan dan diaudit," tukasnya.Menurut Arif, KIB II saat ini memberikan tampilan kemewahan hidup para elit, dengan memperkaya diri dan cenderung selalu meminta pelayanan serta (jadi) tontonan"Rakyat Indonesia sudah cukup bersabar dengan keterbatasan hidup, kerja dan kemiskinan," pungkasnya(awa/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ponorogo Terancam TBC
Redaktur : Tim Redaksi