jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan sempat beradang ketika mengetahui sejumlah gubernur yang diundang dalam rapat koordinasi penanggulangan bencana asap hanya mengirim utusan ke Jakarta.
Salah satunya adalah Pj Gubernur Kalimantan Selatan, Tarmizi Karim. Dia hanya mewakilkan kehadirannya kepada Plt Kepala BPBD Kalsel Sufian AH.
BACA JUGA: Alhamdulillah...Yuddy Putuskan Angkat 440 Ribu Honorer K2 jadi CPNS
"Saya dari Kalimantan Selatan Pak, mewakil Pj gubernur," kata Sufian memperkenalkan diri dalam Rakor tersebut, Selasa (15/9).
Luhut pun kembali bertanya kepada pejabat BPBD Kalsel mengenai posisi Pj gubernurnya. Namun Luhut mendapatkan jawaban yang mencengangkan karena Sufian tidak mengetahuinya.
BACA JUGA: MenPAN-RB Diminta Selesaikan Masalah Honorer K2
"Beliau pelaksana tugas Pak, saya tidak tahu keberadaannya di mana," jawab Sufian dengan polosnya.
Bahkan jawaban ini mengundang gelak tawa para undangan lain seperti Pj Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman, Gubernur Sumsel Alex Nurdin, Gubernur Jambi, Gubernur Kalteng hingga Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
BACA JUGA: Honorer K2 Tolak Penyelesaian dengan UU ASN
Namun, jawaban itu membuat Luhut terlihat marah dan bicara tegas di mikrofon.
"Bilang ke dia pak ya, jangan main-main. Ini bencana. Suruh dia nelpon saya, bilang Menkopolhukam nyari. Jangan main-main," tegas Luhut.
Rakor ini diselenggarakan di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan dihadiri menterinya Siti Nurbaya, Kepala BNPB Willem Rampangilei serta jajaran.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Bunyi Tuntutan Para Honorer
Redaktur : Tim Redaksi