Menko Muhadjir Effendy Tanggapi Soal Penyekatan di Jembatan Suramadu, Simak Baik-baik

Senin, 21 Juni 2021 – 17:45 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Foto: Arry Saputra/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Penyekatan di Jembatan Suramadu membuat masyarakat Madura menilai hal itu sebagai bentuk diskriminasi karena hanya warga di sana yang wajib melakukan swab test, sedangkan yang dari Surabaya masuk tidak diperlakukan sama. 

Namun, setelah muncul masalah itu akhirnya kedua arah diberlakukan penyekatan dan tes. Bahkan, menurut Eri Cahyadi sebelumnya pos penyekatan sifatnya hanya membantu Bangkalan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa langkah-langkah pencegahan tak hanya dilakukan di Suramadu saja.

"Beberapa tempat di mana terjadi ledakan kasus Covid-19 termasuk di beberapa daerah Jateng juga dilakukan hal yang sama," ujar Muhadjir di Surabaya, Senin (21/6).

Daerah-daerah yang mengalami lonjakan, kata Muhadjir, sudah dilaporkan oleh Panglima TNI, Kapolri, dan BNPB. Nantinya terkait penanganan itu akan dilakukan secara terpadu dari kementerian dan lembaga terkait.

"Saya mohon kerja sama masyarakat, ada kesadaran untuk saling mengingatkan dan menyadarkan bahwa Covid-19 belum selesai," tutur dia. 

Untuk penanganan di Jatim, Muhadjir mengatakan bahwa Gubernur Khofifah sudah punya pengalaman ketika wilayah yang dipimpinnya mengalami lonjakan kasus yang cukup besar.

"Saya kira kalau kasusnya hanya di kabupaten dan tidak ada ledakan di tempat lain, pemerintah daerah setempat bisa mengatasi," ucap dia.

Nah, untuk penyekatan yang dilakukan di Suramadu akan berakhir cepat jika masyarakat setempat bisa kooperatif dengan aturan yang ada.

"Mohon untuk menahan diri dulu, bersedia diatur. Kuncinya di kesiapan, kesediaan warga untuk bekerja sama," ucap Muhadjir. 

Menurut dia, pemerintah bisa saja memberikan aturan yang tak terlalu ketat jika masyarakatnya sudah cukup sadar dengan protokol kesehatan. 

"Kalau belum, ya, ada langkah-langkah koersif, tetapi itu diupayakan sebagai pilihan terakhir. Yang penting kesadaran masyarakat tidak mengundang terjadinya berkembangbiaknya Covid-19," pungkas Muhadjir.(mcr12/jpnn) 

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA JUGA: Diserbu Kasus COVID-19 dari Luar Negeri, China Batalkan 400 Penerbangan


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler