jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan memastikan distribusi pupuk subsidi lancar hingga ke tingkat kios dan petani.
Hal tersebut diungkapkan dalam kunjungan dan diskusi langsung dengan petani, kios dan distributor pupuk di Lampung Selatan, Minggu (10/11).
BACA JUGA: Kartini Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Memberdayakan di Sektor Pertanian
“Saya sengaja ke lapangan dan nanti turun ke sawah-sawah milik petani untuk memastikan langsung tentang pupuk,” ungkap pria yang akrab disapa Zulhas.
Kepada beberapa petani yang hadir, Zulhas bertanya langsung perihal ketersediaan pupuk subsidi di tingkat kios resmi, terutama mengingat masa-masa penting jelang musim tanam.
BACA JUGA: Pupuk Indonesia Tegaskan Dukung Swasembada Pangan di Era Pemerintahan Prabowo-Gibran
Agus Triyono, petani dari desa Muara Putih selaku Ketua Kelompok Tani (Poktan) dan Gapoktan membeberkan kondisi pupuk yang diterimanya pada tahun ini,
“Terima kasih, Alhamdulilah, kuota pupuk dibandingkan dengan 2023, luar biasa benar. Sehingga, kami di Muara Putih tidak merasa kekurangan pupuk.”
BACA JUGA: Lewat Program AKSI, Pupuk Indonesia Dorong Ekosistem Pertanian Terintegrasi
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Mariyanto dari Kios Makmur, Desa Kalisari, Kecamatan Natar,
“Kami sebagai kios merasa aman, tanpa ada tekanan dari manapun. Di 2024 ini, petani sangat nyaman, bahkan petani mengatakan, ‘kok pupuk melimpah-limpah?’ Saat ini, pupuk sangat terjamin sampai ke petani,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Gusrizal memastikan pupuk subsidi tersedia sebanyak 1,2 juta ton di seluruh Indonesia.
“Sekitar 175% dari stok minimum yang diatur oleh Peraturan Menteri Perdagangan. Kami punya gudang lini 2 dan lini 3, jadi di setiap kabupaten kami memiliki gudang,” ujar Gusrizal.
Dalam kegiatan tersebut, Menko Pangan Zulhas menekankan pentingnya ketersediaan pupuk subsidi dalam mempertahankan produktivitas pertanian, terutama di tengah tantangan perubahan iklim seperti kemarau panjang atau fenomena el nino.
“Memang (terjadi) kemarau panjang, ada el nino. Artinya dengan tambahan pupuk, produksi (pertanian) kita tetap bertahan,” ujar Zulhas.
Diketahui, pada 2024 pemerintah telah menaikkan alokasi pupuk subsidi yang semulanya 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton.
Kebijakan penebusan juga semakin dipermudah oleh pemerintah.
Proses penebusan cukup dilakukan hanya dengan membawa KTP oleh para petani yang sudah terdaftar di e-RDKK Kementerian Pertanian.
Saat ini, pemerintah juga tengah membuka pendaftaran penerima pupuk subsidi 2025 hingga 15 November 2024, memberi kesempatan bagi petani untuk mengajukan diri sebagai penerima. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejurnas Angkat Besi Junior Pupuk Indonesia 2024Â Diikuti Atlet Aceh hingga Papua Pegunungan
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, JPNN.com