jpnn.com, BOGOR - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor tanaman hias dan benih sayuran dari Kota Bogor senilai Rp 70 miliar, Kamis (6/5).
Pada pelepasan tersebut hadir juga mendampingi Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim.
BACA JUGA: Balitbang Kementan: Eucalyptus Berhasil pada Uji Klinis SARS-CoV-2
Menko Airlangga mengapresiasi kerja keras pihak Kementerian Pertanian yang terus mendorong peningkatan ekspor produk pertanian termasuk tanaman hias. Dia berharap, capaian ini tetap dijaga dan terus ditingkatkan dengan memberikan kemudahan proses ekspor.
"Florikuktura atau tanaman hias memiliki pangsa pasar yang besar," katanya.
BACA JUGA: Simak, Respons Kementan Tentang Penurunan NTP dan NTUP di Bulan April 2021
Menurutnya, jika Belanda bisa mengekspor secara besar-besaran, maka Indonesia menurutnya tidak ada alasan untuk tidak bisa mengekspor.
"Apalagi kota bogor yang cuacanya mendukung," ujarnya.
BACA JUGA: Kementan: Food Estate Kalteng Bakal Jadi Kiblat Lumbung Pangan Nasional
Volume ekspor tanaman hias Indonesia menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) per tahun dari 2017-2020 rata-rata USD 20 juta atau senilai Rp 290 miliar.
Kondisi tersebut tentu memberi peluang bagi para pengusaha di dalam negeri karena potensi pengembangan tanaman hias tropis di Indonesia sangat tinggi.
Mentan SYL menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Menko Airlangga atas dukungan dan perhatian selama ini pada sektor pertanian.
"Ini sungguh luar biasa. Bapak Menko bisa hadir di tengah-tengah kita dalam kondisi hujan dan saat puasa juga. Saya mewakili semua yang hadir merasa bahagia. Kehadiran Bapak memberikan energi, dan energi itu kami butuhkan, kami siap menjadi operatornya," ungkap Mentan.
Mentan SYL menyampaikan bahwa sepanjang 2020, ekspor tanaman hias Indonesia mencapai Rp 53 miliar dengan negara tujuan yakni Belanda, Amerika, Kanada, Australia, Thailand, Jerman, Inggris dan Singapura.
"Sampai dengan bulan April tahun 2021 ini, volume tanaman hias yang diekspor sejumlah 8,5 juta batang atau setara Rp 22,6 miliar," pungkasnya.
CEO Minaqu Home Nature Ade Wardhana Adinata yang hadir mewakili eksportir tanaman hias mengatakan bahwa skeptisme terhadap ekspor tanaman hias harus diakui masih ada. Namun, menurut Ade, hal tersebut hari ini bisa dipatahkan.
"Teman saya dari Korea sudah mengirimkan kontrak kerja sama supaya kita bisa lihat. Nilai sedikit tapi besar, 15 juta tanaman hias yang akan dikirim Minaqu pengalinya hanya USD 12 tapi jadi Rp 2,3 triliun," kata Ade. (jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia