Menko Perekonomian Undang Perusahaan Global Untuk Peningkatan Kualitas SDM Indonesia

Jumat, 24 Januari 2020 – 20:17 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan dengan sejumlah perusahaan global di sela-sela pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos, Swiss. Foto: Tim Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Pada pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos, Swiss, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan dengan sejumlah perusahaan global. Pertemuan ini membahas upaya pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia, Selasa (22/1).

Pembahasan ini selaras dengan salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo, yaitu pengembangan SDM.

BACA JUGA: Menko Airlangga Ungkap Resep Indonesia Menggenjot Pertumbuhan Ekonomi

Airlangga menjelaskan upaya pengembangan SDM secara spesifik terkait dengan reformasi sistem pendidikan, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi dan birokrasi serta transformasi ekonomi.

Salah satu tantangan utama dalam pengembangan SDM saat ini adalah peningkatan skill para pengajar. “Untuk itu, pemerintah terus melakukan pelatihan kepada sekitar 2 juta tenaga pengajar per tahun," kata Airlangga dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, kemarin

BACA JUGA: Di Davos, Menko Airlangga Beberkan Langkah Konkret Pemerintah Mengembangkan SDM

Dalam pertemuan WEF 2020 di Davos, Airlangga mengundang dua perusahaan yang dinilai memiliki program human capital development yang mumpuni, yaitu Lego dan Infosys. Keduanya diundang untuk berinvestasi di Indonesia, terutama dalam pembangunan skills training institutions.

Kolaborasi

BACA JUGA: Strategi Kasal Dalam Membangun SDM TNI AL yang Unggul dan Profesional

Sebagai langkah konkret menciptakan kolaborasi antara industri dan pemerintah, Indonesia pada pertengahan 2019 meluncurkan insentif Super Tax Deduction melalui pengurangan penghasilan bruto 200-300% dari jumlah biaya yang dikeluarkan industri.

Hal ini dilakukan untuk pengembangan vokasi dan pelatihan serta research and development di Indonesia.

"Penguatan kerja sama antara pemerintah dan industri diharapkan dapat meningkatkan sistem pendidikan vokasi dan training serta mendorong research and development di Indonesia," jelas  Airlangga.

Pada rangkaian WEF Davos 2020, Airlangga Hartarto juga menjadi panelis dalam Grab Private Lunch bertema "Technology as a Force for Good".

Di acara yang turut dihadiri pendiri Grab Anthony Tan ini Airlangga menjelaskan rencana pemerintah Indonesia menciptakan ibu kota baru yang ramah lingkungan dan tech-friendly, seperti integrasi electric vehicle (EV) dan automatic vehicle (AV) sebagai alat transformasi utama.

Selain itu, Airlangga juga menjelaskan teknologi yang mendukung implementasi Industri 4.0. Salah satu tantangannya terkait dengan perlindungan informasi dan data. "Pemerintah menjamin keamanan data masyarakat, salah satunya dengan menempatkan pusat pengelolaan data di Indonesia," ujarnya.

Selain menjadi pembicara dalam sejumlah diskusi panel, Airlangga Hartarto juga mengadakan sejumlah pertemuan membahas peluang kerja sama ekonomi. Diantaranya dengan Traveloka, Hyundai Motor, Menteri Ekonomi dan Perencanaan Arab Saudi, dan General Electric Global Growth Organization.

Sementara itu, bersama dengan Menteri Kabinet Indonesia Maju yang hadir dalam WEF Davos 2020, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan dengan Founder and Executive Chairman WEF Klaus Schwab. Pertemuan ini membahas pelaksanaan WEF on ASEAN yang akan dilaksanakan di Jakarta Juni 2020.

Di ajang WEF Davos 2020 ini pemerintah juga membuka Indonesia Pavilion yang bertujuan memperkuat country branding Indonesia serta mempromosikan peluang di sektor-sektor unggulan dan prioritas nasional.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler