Menko PMK Muhadjir: Jangan Biarkan Tim Medis Berjuang Sendiri di Garis Depan

Minggu, 27 September 2020 – 23:32 WIB
Muhadjir Effendy. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengingatkan para petugas medis untuk tetap menjaga keselamatan saat merawat pasien COVID-19.

Ia juga meminta khususnya kepada dokter, jangan karena fokus merawat pasien sampai mengabaikan keselamatan.

BACA JUGA: Fikri Mengaku Bahagia Sekali Usai Menikahi Mbak Nie Anti di Kantor Polisi

"Pekerjaan menjadi dokter sangatlah mulia. Hanya seringkali, dokter lupa menjaga keselamatan diri karena lebih mengutamakan tuntutan profesi dan tanggung jawab sosial," kata Muhadjir di Jakarta, Minggu (27/9).

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan ini menambahkan, itu bukan pikiran egois. Sebab, kalau keselamatan dokter terganggu atau hilang, kerugiannya bukan hanya pribadi tetapi masyarakat luas.

BACA JUGA: Pamit Antar Tugas Daring Adik ke Sekolah, Riska Tak Kunjung Pulang ke Rumah, Ayah: Di Mana Kau, Nak?

Dokter dan tenaga kesehatan (nakes) memiliki peranan sangat penting dalam upaya penanggulangan wabah COVID-19. Namun, tidak sedikit di antara para dokter yang harus gugur saat berjuang melawan virus tidak terlihat tersebut.

Data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) per 26 September 2020 menunjukkan jumlah kematian dokter Indonesia yang menangani COVID-19 sebanyak 123 orang.

BACA JUGA: Menko PMK Pastikan Beras Bansos PKH Kualitas Standar

Sementara, banyak dokter yang telah menjadi tenaga relawan COVID-19 hingga 20 September 2020 terdiri dari 6.507 dokter internship, 1.050 dokter umum , 27 dokter spesialis, dan 282 dokter gigi.

Muhadjir melanjutkan, dibutuhkan rasa kesetiakawanan dari sesama dokter untuk saling menguatkan dan mendukung perjuangan melawan COVID-19. Di samping pemerintah juga terus berupaya menemukan solusi untuk menekan angka fatalitas dokter maupun nakes.

"Jangan biarkan mereka yang berada di garis depan berjuang sendiri. Kalau perlu ada restrukturisasi keahlian sehingga semua dokter bisa terlibat secara profesi di dalam menangani COVID-19" tutur Menko PMK.

Ia pun meminta kepada IDI selaku organisasi profesi dokter untuk bertanggung jawab melindungi, memfasilitasi para anggotanya termasuk sejumlah dokter yang tengah berjuang di garis terdepan penanganan COVID-19. Lebih dari itu, mengupayakan agar semua anggota merasa berada di garis depan.

Bersama-sama IDI wilayah di seluruh Indonesia, Muhadjir berharap dibuat rumusan tentang bagaimana menjamin para dokter terutama yang berjuang di garda depan penanganan COVID-19 sehingga merasa aman dalam memberikan pelayanan terbaiknya.

"Bangun solidaritas dengan rasa senasib sepenanggungan. Rasa kesejawatan dan tanggung jawab bersama mengemban amanah profesi dokter," tandasnya.

BACA JUGA: Stres Ditinggal Istri, Sahyun Malah Berbuat Nekat di Pondok Kebun

Menko PMK juga mengajak seluruh organisasi profesi termasuk IDI untuk menyosialisasikan upaya menyelamatkan Indonesia dari pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan 3 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak). (esy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler