jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta pasien teridentifikasi COVID-19 jangan langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Terlebih pasien tersebut berstatus tanpa gejala.
"Jangan kemudian dikit-dikit dibawa ke tempat yang terpusat. Jangan dikit-dikit dibawa ke rumah sakit," kata Muhadjir melalui tayangan video kepada awak media, Rabu (27/1).
BACA JUGA: Rumah Sakit Apung TNI Tangani Pasien Korban Gempa di Sulbar, Begini Penampakannya
Muhadjir mengatakan, saat ini angka penularan COVID-19 sangat tinggi. Pasien yang menjalani perawatan diprioritaskan untuk yang bergejala dan memiliki penyakit penyerta.
Mengacu data pemerintah per Selasa (26/1) kemarin, total kasus COVID-19 di Indonesia menyentuh 1.012.320.
BACA JUGA: Serahkan Tongkat Komando kepada Listyo Sigit, Jenderal Idham Dua Kali Mengucap Maaf, Menyentuh
Sementara itu, pasien sembuh dari total kasus terkonfirmasi mencapai 820.356 orang.
Karena itu dia berharap bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19, namun tanpa gejala untuk mengupayakan isolasi mandiri.
BACA JUGA: Mufidayati Sentil Pemerintah soal Masuknya 153 WN Tiongkok Saat Pelarangan WNA ke Indonesia
"Kalau bisa ditangani sebelum level rumah sakit, tadi itu mungkin tingkat paling kecil Puskesmas itu juga lebih betul," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini.
Sementara itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet meminta pemerintah mendukung kemampuan rumah sakit rujukan COVID-19 dalam merawat pasien di tengah lonjakan kasus ini.
Hal itu diungkapkan Bamsoet demi menyikapi angka COVID-19 di Indonesia yang telah melewati sejuta kasus.
"Konsekuensi dari jumlah kasus yang terus bertambah adalah meningkatnya kapasitas layanan rumah sakit. Tidak hanya fasilitas ruangan dan tempat tidur, tetapi juga tambahan tenaga kesehatan," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu.(ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan