Menko PMK: Pencegahan Banjir dan Longsor Jangan jadi Seremonial

Jumat, 02 September 2016 – 15:16 WIB
Puan Maharani (tengah) memimpin rakor tingkat menteri terkait banjir dan longsor. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani meminta semua pihak, terutama yang terkait penanggulangan bencana, untuk siap siaga menghadapi ancaman banjir dan longsor.

Hal itu terungap saat Mbak Puan memimpin rapat koordinasi (rakor) tingkat menteri, terkait antisipasi bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di berbagai wilayah di tanah air. 

BACA JUGA: Nah, Fahri Hamzah Sebut Ahok Biang Kegaduhan Pilkada DKI

Dalam rakor yang digelar di kantor Kemenko PMK, Jumat (2/9) siang itu, juga diikuti Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek; Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampanggilei, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat serta perwakilan kementerian/lembaga (K/L) dan pemda terkait. 

Puan mengatakan, rakor kali ini akan memastikan kesiapsiagaan pihak-pihak terkait dalam menghadapi bencana banjir dan longsor, terutama terkait sejauh mana sosialisasi dan edukasi penanggulangan bencana kepada masyarakat, bagaimana kelengkapan alat penanganan banjir dan longsor yang tersedia, soal dukungan operasi dan logistik posko darurat saat terjadi bencana, serta apa yang sudah dan nan belum dilakukan oleh pihak-pihak terkait.

BACA JUGA: Hakim Beda Pendapat Soal Suap Kajati DKI

Berdasarkan Intruksi Presiden (Inpres) No. 4 tahun 2012 tentang penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor dijelaskan bahwa masih-masing K/L maupun pemerintah daerah (pemda) terkait mempunyai tugas dan fungsinya, mulai dari pencegahan, penanganan saat bencana, dan penanganan pemulihan pasca bencana.

“Namun yang lebih penting adalah tindakan pencegahan sebagai solusi terhadap penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor. Dan pencegahan tersebut harus lebih terencana dan sistematis, seperti; membangun sistem deteksi dini, kesiapan dan kesiapsiagaan personal dan peralatan, SOP yang  jelas serta dukungan lintas sektor yang maksimal," papar Menko PMK.

BACA JUGA: Bang Yos Bagus, tapi Sempat Kecolongan

Puan meminta dalam urusan koordinasi bencana, BNPB harus lebih pro aktif, K/L dan pemda harus lebih sinergis menanggulangi bencana, serta mempersiapkan posko siaga darurat bencana banjir dan longsor. 

“Harus dipastikan juga Kominfo untuk selalu memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat,”kata Menko PMK.

Menko PMK juga mengarahkan Kementerian PUPERA dan BMKG agar berkoordinasi dengan BNPB dalam melakukan pemeriksaan infrastruktur secara berkala dan update data harian terkait dengan kondisi cuaca yang  berpotensi bencana serta soal pemasangan sistem deteksi dini bencana.

“Pihak-pihak terkait harus menjalankan tugas dan perannya sesuai Inpres. Kemendagri harus mengeluarkan surat edaran berkaitan dengan bahaya banjir dan longsor, Kemenkes menyiapkan obat-obatan, Kemensos menyiapkan shelter dan buffer stock, Kementan menyediakan buffer stock beras, Pemda melakukan kesiapsiagaan darurat khusus, K/L dan pemda juga harus mengoordinasikan dengan CSR pihak swasta,” ujar Mbak Puan.

Dia juga meminta agar Kemendagri, BNPB, K/L terkait dan pemda bersinergi dalam membuat peta rawan banjir dan longsor. Dengan adanya koordinasi dan sinergis yang baik antar pihak terkait diharapkan dapat meminimalisir dampak bencana banjir dan longsor. "Yang penting adalah, tindakan pencegahan bencana banjir dan longsor jangan hanya seremonial belaka,” tandas Puan. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kinerja Sutiyoso Sebenarnya Cukup Bagus, tapi Ada Minus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler