Menko PMK: Rumah Sakit Indonesia Siap Menghadapi Corona

Senin, 17 Februari 2020 – 23:41 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy bersama Kepala KSP Moeldoko dan Menkes Terawan. Foto: Humas Kemenko PMK

jpnn.com, JAKARTA - Sampai hari ini Indonesia masih aman dan belum memiliki kasus positif Covid-19 atau virus Corona. Namun terlalu dini untuk menurunkan kewaspadaan dari pandemi ini. Hal tersebut lantaran di belahan dunia lain pandemi Covid-19 masih terus bertambah. Perkembangan global terkini terdapat 26 negara yang sudah memiliki kasus Covid-19, paling parah di Republik Rakyat Tiongkok.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan, pemerintah Indonesia masih memiliki agenda yang panjang dalam memerangi pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Perlukah Kita Pakai Masker Untuk Cegah Virus Corona?

Muhadjir menyebut saat ini pemerintah terus mengawasi WNI di luar negeri yang masih terancam terpapar Covid-19. Contoh kasus ini menurut Muhadjir adalah kasus WNI yang menjadi awak kapal pesiar Westerdam dan Diamond Princess yang di dalam kapal pesiar tersebut terdapat beberapa orang yang terdampak Covid-19.

“Bila terjadi keadaan terburuk, kami harus tangani seperti WNI dari Hubei. Namun kami juga menghormati kewenangan negara dan protokol WHO yang telah ditetapkan. Saya kira kita juga akan siap untuk menghadapi itu,” tutur Menko PMK di Jakarta, Senin (17/2).

BACA JUGA: Layanan Bebas Kontak Jadi Pilihan Warga Tiongkok di Tengah Wabah Corona

Selain memantau perkembangan WNI di luar negeri, tentu saja keamanan dalam negeri juga diutamakan pemerintah. Menko Muhadjir mengatakan pemerintah akan memperketat kewaspadaan pintu-pintu masuk ke Indonesia dari berbagai jalur yaitu darat, laut, dan udara, termasuk memaksimalkan peralatan yang diperlukan dalam pemeriksaan.

Pemerintah juga akan memperketat pemeriksaan riwayat perjalanan dan kesehatan dari Warga Negara Asing (WNA) yang akan masuk ke Indonesia.

BACA JUGA: 10.844 Orang di Tiongkok Sembuh dari Virus Corona

“Yang akan kami lakukan adalah memperketat pintu-pintu masuk dan juga menelusuri riwayat perjalanan mereka yang masuk ke Indonesia. Terutama seperti yang ditetapkan Kementerian Luar Negeri misalnya mereka harus orang yang selama 14 hari terakhir tidak pernah berada di daratan pusat terjadinya penyakit ini yaitu di daratan Cina. Jadi itu akan perketat betul,” terangnya.

Pemerintah pun telah bekerja sama dengan internasional yakni dengan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Atalanta dalam penyediaan reagen primer untuk mendeteksi Covid-19.

Mengenai kesiapan fasilitas kesehatan untuk mengatasi Covid-19, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, Muhadjir mengatakan beberapa rumah sakit sudah siap menampung pasien apabila kemungkinan terburuk kasus Covid-19 muncul di Indonesia.

“Rumah sakit yang memiliki fasilitas ruang isolasi negatif adalah 26 untuk yang dikelola pemerintah dan 25 rumah sakit untuk yang dikelola swasta dan bumn. Bed untuk yang bertekanan negatif cukup memadai yaitu sekitar 227 bed. Ada ribuan ruang isolasi di rumah sakit kita. Memang diperlukan isolasi bertekanan negatif tapi hanya untuk pasien-pasien yang dalam keadaan gawat,” beber Muhadjir.

Menko PMK menekankan agar semua pihak untuk menjaga suasana agar tidak timbul kepanikan. Apabila kepanikan sudah tumbuh kerugian akan bisa terjadi. Menurut Muhadjir, Indonesia masih sangat diuntungkan karena belum ada satupun WNI yang terdampak.

“Pemerintah sudah sangat tepat mensikapi ini. Saya kira langkah-langkah kita sudah patut diapresiasi. InsyaAllah kita sambil berdoa mudah-mudahan wabah ini berakhir dan Indonesia terlindungi dari wabah ini,” tutupnya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler