Menko PMK Sebut Anak Muda jadi Kunci Penggerak Masyarakat

Jumat, 22 September 2023 – 17:27 WIB
Muhadjir Effendy berpandangan banyaknya anak muda yang terlibat dari berbagai komunitas, maka Gerakan Nasional Revolusi Mental akan mampu menggerakan masyarakat. Foto: dok Kemenko PMK

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berpandangan banyaknya anak muda yang terlibat dari berbagai komunitas, maka Gerakan Nasional Revolusi Mental akan mampu menggerakan masyarakat.

Hal itu diungkapkan Muhadjir kala memberikan sambutan Aksi Nyata Revolusi Mental Bersih Gunung Gede Pangrango, Selasa (19/9).

BACA JUGA: Menko PMK Minta Penanganan Stunting di Polewali Mandar Dioptimalkan

"Sehingga berubah menjadi lebih baik, dari pola pikir hingga tindakan sehari-hari," ujar Menko PMK.

Muhadjir berharap aksi kolaborasi itu berkelanjutan dan memberikan dampak signifikan pada upaya pelestarian ekosistem taman nasional seperti gunung.

BACA JUGA: Menko PMK Minta Mahasiswa UMI Makassar Jadi Pebisnis

Sebab, perlibatan anak muda juga sekaligus dapat menjadi instrumen amplifikasi yang efektif untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan, sehingga dampak yang kita lakukan hari ini dapat memberikan momentum yang kuat hingga bertahan di kemudian hari.

"Saya sangat kagum dengan geliat dan ketangkasan anak-anak muda yang tergabung didalam berbagai komunitas yang sekarang ini ramai-ramai datang ke taman nasional untuk melakukan Aksi Nyata Revolusi Mental yaitu bersih-bersih taman nasional ini," Ucapnya.

Persoalan sampah di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) tidak dapat diremehkan demi kelestarian TNGGP sebagai salah satu menara air yang menjadi penopang kehidupan kota – kota besar di sekitarnya.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat pada 2022, pendaki terdiri atas 5,1 juta wisatawan domestik dan 189 ribu wisatawan mancanegara.

Namun, tingginya angka kunjungan tersebut memberikan dampak negatif yakni banyaknya sampah yang ditinggalkan sembarangan.

Salah satu contoh dampak negatif itu hadir di kawasan Taman Nasional Gunung Gede – Pangrango. Pada 2022 tercatat satu setengah ton lebih sampah diturunkan dari taman nasional tersebut.

Muhadjir mengimbau masyarakat akan pentingnya dalam melestarikan lingkungan sekitar.

"Saya mohon jangan lagi ada pendaki atau pengunjung yang pergi meninggalkan sampah, bawalah sampah turun dan tinggalkan kenangan berkesan di tempat yang indah ini," Ujarnya

Menurunya, upaya pelestarian lingkungan, pengembangan olahraga petualangan mendaki gunung, pengembangan gunung sebagai destinasi wisata, harus dilakukan secara sinergis dalam satu kesatuan yang utuh, dalam kerangka besar pembangunan berkelanjutan.

"Oleh karena itu, manusianya harus disiapkan, generasi mudanya harus dibangun sedini mungkin bahkan sejak dari kandungan, usia sekolah, hingga usia produktif, "imbuhnya seraya memberikan apresiasi kepada seluruh peserta Aksi Nyata Revolusi Mental Bersih Gunung Gede Pangrango yang sebagian besar adalah anak muda usia produktif.

Gerakan bersih gunung sebagai implementasi dari salah satu Gerakan Nasional Revolusi Mental, yaitu Gerakan Indonesia Bersih.

Kegiatan Aksi Nyata Bersih Gunung ini juga sangat strategis untuk menanamkan nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental, yaitu Etos Kerja, Gotong Royong, dan Integritas.

Menko Muhadjir juga melelang jam tangan kesayangannya di mana uang hasil lelangnya nanti disumbangkan kepada pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sebagai bentuk dukungannya dalam membantu melestarikan lingkungan Taman Nasional tersebut.

Berbagai kegiatan bersih gunung seperti yang dilakukan Trashbag Community dengan menurunkan sampah secara berkala tidaklah cukup.

Aksi nyata Revolusi Mental Gerakan Bersih Gunung Gede Pangrango dilaksanakan dengan kolaborasi Kementerian/Lembaga/Organisasi secara lintas sektor & pentahelix.

Kegiatan pendakian dan bersih sampah dilangsungkan 17 September sampai 19 September 2023 dengan tiga titik jalur pendakian.

Sebagai informasi jumlah sampah yang terkumpul yakni Rute Pertama Gunung Putri - Suryakencana sebanyak 220 kg, Rute Kedua Cibodas - Kandang Badak sebanyak 201,5 kg, dan Rute Ketiga Cibodas - Air Terjun sebanyak 61 kg.

Adapun jenis sampahnya terdiri dari kemasan botol/plastik minuman, kemasan makanan ringan, kantong plastik sekali pakai, bungkus rokok, kemasan permen, dan Tali pengikat kemasan (tali rapiah/plastik).

Aksi ini diikuti sebanyak 186 peserta di mana sebagian besarnya adalah para pendaki yang serius ingin berperan dalam menyelesaikan persoalan sampah.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler