Menko PMK Sebut Kewirausahaan Jadi Cara Konkret Atasi Minimnya Lapangan Kerja

Selasa, 12 September 2023 – 16:36 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai kewirausahaan menjadi alternatif lapangan pekerjaan. Foto: dok Kemenko PMK

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai kewirausahaan tak hanya sebagai alternatif lapangan pekerjaan.

Namun, saat ini kewirausahaan menjadi arus utama kebijakan pemerintah.

BACA JUGA: Kemenko PMK Imbau Seluruh Pemda di Kalsel Patuhi Inpres Optimalisasi Program Jamsostek

Sebab, kewirausahaan mendorong dunia usaha dan dunia kewirausahaan berkembang pesat di Indonesia.

Hal itu disampaikan saat menjadi narasumber dalam agenda Seminar Nasional dengan tema “Peluang dan Tantangan Pendidikan Kewirausahaan di Era Merdeka Belajar” yang digelar oleh Universitas Negeri Malang, pada Sabtu (9/9).

BACA JUGA: Sambut Pawai Reog Ponorogo, Menko PMK: Layak Jadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia

Menurut Menko PMK, ketersediaan lapangan pekerjaan formal untuk para angkatan kerja masih sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan.

“Tidak ada pilihan lain, harus betul-betul secara sistemik menyiapkan anak-anak muda, generasi milenial dan generasi Z ini siap untuk mengambil risiko dan juga siap untuk mandiri memajukan Indonesia di dunia kerja,” ujar Muhadjir.

Pemerintah telah menyiapkan berbagai macam skema untuk mengatasi persoalan tersebut, salah satunya melalui skema kartu prakerja.

Melalui program itu, angkatan kerja tidak hanya diasah kemampuan dan keterampilan dalam bidangnya masing-masing, tetapi juga dapat belajar mengolah dan memasarkan produk yang dihasilkan untuk berwirausaha.

Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan program permodalan untuk para angkatan kerja yang dapat digunakan untuk berwirausaha, seperti misalnya program Kredit Usaha Rakyat, Permodalan Nasional Madani PNM, dan berbagai macam skema lainnya.

"Untuk mendukung program itu pemerintah juga telah menyiapkan lima jenis program jaminan sebagai bentuk perlindungan negara kepada pekerja, antara lain jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, jaminan pensiun, serta jaminan kehilangan pekerjaan," beber Muhadjir.

Dia menyebutkan lima jaminan itu sebetulnya termasuk bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan para angkatan kerja Indonesia berani mengambil risiko.

"Karena tidak ada pekerjaan tanpa risiko, dan orang yang berani mengambil risiko adalah orang yang berhasil,” pungkas Muhadjir.

Diketahui agenda seminar tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Barat Ning Wahyu Astutik, tenaga pengajar, dan ratusan mahasiswa Universitas Negeri Malang dari berbagai program studi.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler